BETANEWS.ID, KUDUS – Di pinggir Jalan Mayor Kusmanto, Desa Rendeng, Kecamatan Kota Kudus, sebuah outlet kuning dengan tulisan “Jajan Jagung” tampak menarik perhatian para pengendara jalan malam itu. Lokasinya yang strategis, di dekat Warung Kopi Soeroto dan tak jauh dari Lapangan Rendeng, menjadi tempat Heru (41) menjajakan dagangannya.
Malam itu, Heru yang mengenakan kemeja bergaris-garis terlihat dengan ramah melayani pembeli. Heru adalah pemilik outlet Jajan Jagung yang telah memulai usahanya sejak awal tahun 2024. Inovasi yang ia hadirkan melalui produk berbasis jagung itu membuat usahanya semakin dikenal di Kudus.
Menurutnya, usaha tersebut berawal dari ide sederhana, memperkenalkan minuman es jagung yang saat itu belum populer di masyarakat Kudus. Tak hanya berhenti di situ, Heru terus berinovasi dengan menambah menu seperti jagung goyang, jagung goreng yang disajikan dengan berbagai taburan rasa. Selain itu juga ada Jasuke (jagung susu keju) dengan berbagai varian, termasuk Jasuke Mozzarella.
Baca juga: Kue Putu Jualan Wakino di Kedungdowo Kudus Ini Harganya Cuma Rp1000
“Cara pembuatannya cukup sederhana. Jagung diserut, dikukus, lalu diberi susu dan keju. Kalau pesan varian mozzarella, tinggal ditambah mozzarella yang dilelehkan,” ujar Heru saat ditenui beberapa waktu lalu.
Kombinasi rasa gurih, manis, dan asin dari Jasuke Mozzarella menjadi daya tarik tersendiri. Lelehan keju mozzarella yang menggoda, ditambah porsinya yang terjangkau, membuat banyak pelanggan ketagihan.
Outlet Jajan Jagung menawarkan 13 varian rasa, mulai dari taburan BBQ, balado, lada hitam, hingga keju dan saus pedas. Untuk es jagung, tersedia rasa original, cokelat, keju, matcha, dan beberapa varian lainnya.
“Harga mulai dari Rp6.000 untuk Jasuke original, hingga Rp12.000 untuk Jasuke Mozzarella. Menu best seller kami adalah Jasuke original dan cokelat, itu yang paling banyak diminati,” ungkap Heru.
Baca juga: Kena PHK, Saidatun Malah Sukses Bisnis Entho-Entho Khas Kudus
Dalam sehari, Heru mengolah sekitar lima kilogram jagung menjadi berbagai produk. Ia mampu menjual sekitar 35 porsi jagung goyang, 40 porsi Jasuke, dan 20 porsi es jagung, dengan omzet harian mencapai Rp350.000. Saat akhir pekan, omzetnya bisa meningkat hingga Rp400.000.
“Kalau jam bukanya mulai pukul 14.00 hingga 21.00 WIB. Weekend biasanya lebih ramai pembelinya,” bebernya.
Heru berharap inovasi produk berbasis jagung yang ia tawarkan dapat terus diminati masyarakat, terutama generasi muda. Dengan harga terjangkau dan cita rasa unik, Jajan Jagung menjadi pilihan menarik bagi siapa saja yang ingin menikmati camilan tradisional dengan sentuhan modern.
Penulis: Sherly Nabela Octavia, Mahasiswa Magang PBSI UMK
Editor: Ahmad Rosyidi