BETANEWS.ID, JEPARA – Salah satu tokoh perempuan dari Jepara, Ratu Kalinyamat telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Ke-7, Joko Widodo pada November 2023 lalu. Meskipun sudah ditetapkan menjadi pahlawan nasional, perjuangan tersebut dinilai belum selesai.
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, sekaligus penggagas pengusulan Ratu Kalinyamat menjadi Pahlawan Nasional, berharap, di Jepara bisa dibangun Museum Ratu Kalinyamat.
Akan tetapi, ia menyadari untuk mewujudkan hal tersebut tidak mudah. Apalagi jika hanya mengandalkan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca juga: Ratu Kalinyamat jadi Pahlawan Nasional, Pemkab Jepara Beri Penghargaan Lestari Moerdijat
“Berharap pendanaan dari CSR, yang mengelola atau melakukan revitalisasi museum itu (juga) bukan sesuatu yang mudah,” katanya usai menerima penghargaan di Pendapa Kabupaten Jepara, pada Jumat (17/1/2025).
Untuk itu, ia mengatakan akan mencoba jalur lain, salah satunya berupa bantuan pendanaan dari salah satu Organisasi Internasional. Kesempatan tersebut terbuka lebar, terlebih setelah ditetapkannya Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional.
Namun, hal tersebut juga memiliki kendala. Sebab, persaingannya tidak hanya dengan museum dari Indonesia, tetapi juga museum yang ada di luar negeri.
“Tapi ini masih mimpi, sekali lagi masih mimpi, ya. Mimpi yang harus kita perjuangkan. Maka kita mencoba menggunakan kesempatan ini untuk berkompetisi mendapatkan kesempatan agar Jepara dilihat. Kalau Jepara dilihat, kemungkinan Jepara untuk mendapatkan bantuan dari Internasional bisa kemudian kita realisasikan,” ungkapnya.
Baca juga: Jepara Bakal Bangun Monumen Ratu Kalinyamat, Ini Perkiraan Lokasinya
Meski begitu, ia belum bisa menyebutkan secara detail nama organisasinya, sebab hal tersebut masih berproses. Setelah ditetapkannya Ratu Kalinyamat menjadi Pahlawan Nasional, hal yang menurutnya juga masih harus diperjuangkan yaitu pengenalan ketokohan Ratu Kalinyamat kepada masyarakat luas.
“(Bukti peninggalan Ratu Kalinyamat) tidak ada artefak, hanya makam dan masjid. Tapi secara keilmuan kita sudah buktikan, waktunya sekarang kita memikirkan bagaimana komunikasi kita ke publik untuk bisa menunjukkan kebesaran Ratu Kalinyamat,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin