BETANEWS.ID, KUDUS – Kepala Unit Kepala Teknis (UPT) TPA Tanjungrejo, Eko Warsito mengatakan, saat ini keadaan TPA Tanjungrejo sudah sangat overload. Meski begitu, masih bisa ditata untuk memperpanjang daya tampung.
“Tentunya dengan penambahan alat berat baru untuk menata sampah. Dengan begitu TPA Tanjungrejo bisalah bertahan enam bulan hingga satu tahun ke depan,” ujar Warsito kepada Betanews.id di TPA Tanjungrejo, belum lama ini.
Baca Juga: Selama Libur Nataru, Warga Kudus Produksi Sampah 200 Ton Lebih Sehari
Sayangnya, lanjut Warsito, alat berat di TPA hanya ada unit berfungsi. yakni jenis buldoser dan eskavator.
“Itu pun yang eskavator rodanya tidak ada. Sehingga tidak leluasa bergerak untuk menatas sampah,” bebernya.
Oleh karena itu, kata dia, TPA Tanjungrejo harus ada penambahan berat baru. Tetapi jika tidak segera ada alat berat baru, daya tampungnya tidak bisa sampai sampai 6 bulan.
“Kami khawatir, kalau tidak ada penambahan alat baru, Bulan Maret kami sudah tidak bisa buang,” bebernya.
Dia menyampaikan, di hari biasa kurang lebih ada 170 ton sampah yang dibuang ke TPA Tanjungrejo. Jumlah tersebut meningkat jadi 200 ton per hari di libur panjang atau ketika ada keramaian di pusat kota.
“Saat ini ketinggian sampah di TPA Tanjungrejo sudah 15 meter. Sampah juga sudah menumpuk di jalan akses untuk buang sampah ke tengah TPA,” ungkapnya.
Baca Juga: Melihat ‘Candi Sampah’ di Kudus Setinggi 15 Meter
Tak hanya overload, ungkapnya, drainase di TPA Tanjungrejo juga sudah tak berfungsi. Sehingga, ketika ada hujan air akan menggenang.
“Sejak awal tahun 2025 ini drainase di TPA Tanjungrejo tak berfungsi. Jadi ketika hujan deras, tak bisa dilakukan penataan sampah,” imbuhnya.
Editor: Haikal Rosyada