BETANEWS.ID, KUDUS – Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus melakukan inspeksi mendadak (sidak) pembangunan gorong-gorong di Jalan KH Turaichan, Kecamatan Kota Kudus. Proyek tersebut diduga bermasalah karena beberapa titik permukaan jalan ambles hingga harus dibongkar ulang.
Ketua Komisi C DPRD Kudus, Zaenal Arifin, ST mengatakan, sidak ini karena ada laporan dari masyarakat bahwa beberapa titik permukaan Jalan KH Turaichan yang sudah diaspal mengalami penurunan atau ambles. Setelah dicek ternyata permukaan jalan yang turun tersebut sudah dibongkar.
āSebenarnya pekerjaan drainase dan perapian jalan tersebut satu paket. Amblesnya beberapa titik ruas jalan tersebut karena ada yang salah saat proses pekerjaan drainasenya,ā ujar Zaenal.
Baca juga: RAPBD Kabupaten Kudus 2025 Disepakati Rp2,3 Triliun
Dari informasi yang ia dapatkan dari pekerja, pemasangan drainase langsung diletakkan di permukaan tanah yang digali, tidak ada lantai kerjanya.
āDrainase itu dipasang per segmen dan terdapat sambungan-sambungan. Ketika debit air masuk saluran banyak, sangat mungkin air keluar melalui celah sambungan, sehingga mengakibatkan penurunan tanah yang ada di bawah drainase. Makanya, permukaan jalan yang sudah rapi pun turut turun,ā jelasnya.
āKami akan memanggil dinas terkait. Kami akan minta penjelasannya. Sebab kami tidak ingin pekerjaan infrastruktur di Kudus hanya selesai saja, tapi mutu dan kualitasnya kurang baik,ā lanjut dia.
Zaenal juga menyoroti, tahun ini banyak pekerjaan infrastruktur di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus yang dilaksanakan pada akhir tahun. Sehingga, pekerjaan pembangunan terkesan berkejaran dengan waktu dan asal selesai.
āContohnya seperti pembangunan drainase di Jalan KH Turaichan. Kasus hampir serupa pernah terjadi di pembangunan drainase Jalan Sunan Kudus tahun sebelumnya,ā ungkapnya.
Baca juga: DPRD Kudus Minta BBWS dan Pemkab Mitigasi Tanggul Sungai Wulan yang Kritis
Sekertaris Komisi C DPRD Kudus, H. Rochim Sutopo, ST, MT, menambahkan, pihaknya meminta pekerjaan infrastruktur pada tahun depan dilaksanakan pada awal-awal tahun, supaya kualitas dan mutu pekerjaan bisa benar-benar bagus. Sebab menurutnya, infrastruktur ini kemanfaatannya langsung dirasakan oleh masyarakat.
āSeperti pekerjaan drainase ini, sebenarnya sudah rampung, tapi terjadi masalah. Jadi ini perlu evaluasi dari dinas terkait soal teknis pengerjaan. Dan kami meminta agar pekerjaan infrastruktur jangan dilaksanakan di akhir tahun, hasilnya tetap kurang bagus,ā tandasnya. (adv)
Editor: Ahmad Muhlisin