31 C
Kudus
Selasa, Januari 14, 2025

45 Anak Tidak Sekolah di Jepara Jadi Anak Punk 

BETANEWS.ID, JEPARA – Berdasarkan data yang dihimpun Tim Penanganan Anak Tidak Sekolah (PATS) Kabupaten Jepara, di terdapat 45 anak tidak sekolah (ATS) yang disebabkan oleh faktor terseret anak punk.

Untuk itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara, Edy Sudjatmiko meminta berbagai elemen di daerah Jepara agar lebih kuat melindungi anak-anak agar tidak terseret menjadi anak punk. 

Baca Juga: PHK Jadi Momok Buruh Jepara Sepanjang 2024 

-Advertisement-

“Tidak hanya keluarga, tetapi juga RT, RW, tokoh masyarakat, guru, hingga mantan guru, perlu bersama-sama memberi pendekatan agar anak-anak paham arti pentingnya sekolah untuk masa depan. Mereka harus paham kalau punk ini merusak moral, merusak masa depan,” katanya pada Senin, (23/12/2024). 

Ia mengatakan di Jepara ada anak yang menempatkan punk sebagai hobi. Hal tersebut terungkap pada saat kegiatan operasi penertiban, ada anak punk yang ternyata seorang santri. 

“Jadi saat aktivitas di pesantren libur, dia nge-punk lagi. Ini, kan, harus kita waspadai, baik yang di sekolah maupun pesantren. Jangan sampai santri lain, siswa lain malah terseret,” ujarnya. 

Ali Hidayat, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara mengatakan terseret punk bukan satu-satunya faktor penyebab ATS. 

Berdasarkan data verifikasi dan validasi per kecamatan, per September 2024, Jepara memiliki  4.082 anak usia 7-18 tahun yang berstatus sebagai ATS. Dari jumlah itu, mayoritas, yakni 2.842 anak memilih bekerja. 

Baca Juga: DPRD Minta PLTU Tanggungjawab Kerusakan Jalan Jepara-Kelet

Selebihnya, ada 301 anak dalam kondisi berkebutuhan khusus, 133 anak memilih kawin, 36 anak korban perundungan, dan 456 anak menjadi ATS karena faktor tidak ada biaya.

“Masing-masing faktor telah kami identifikasi cara pemecahan masalahnya. Butuh keterlibatan berbagai pihak untuk memecahkan masalah-masalah itu. Tim berkomitmen kerja keras menyelesaikan untuk menuntaskan wajib belajar 12 tahun, bahkan kini 13 tahun setelah dicanangkan oleh Pak Mendikdasmen,” katanya.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER