BETANEWS.ID, PATI – Debat pertama Pilkada Pati telah usai beberapa hari lalu. Semua Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pati, semuanya hadir dalam kegiatan yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pati itu.
Namun, debat paslon itu masih menimbulkan ketidakpuasan bagi sebagian kalangan. Seperti halnya oleh pegiat lingkungan di Kabupaten Pati.
Baca Juga: Mahasiswa Tuntut Plt Kepala Dispermades Pati Dicopot
Seperti halnya yang diungkapkan Ari Subekti, salah seorang pegiat lingkungan. Ia mengaku kecewa dengan isi dari debat tersebut. Sebab, tidak ada isu lingkungan yang muncul pada debat publik itu.
Padahal menurutnya, kalau mengacu pada tema debat pertama itu, berkaitan dengan penguatan SDM, pembangunan infrastruktur dan pengelolaan lingkungan hidup.
“Jadi, kalau melihat debat kemarin itu, kami membacanya masih sekadar retorika yang disampaikan semua paslon. Khususnya, kami dari pegiat lingkungan. Artinya, isu lingkungan itu hampir tidak muncul dalam di segmen debat kemarin,” ujar Ari, Senin (3/11/2024).
Ia menyebut, disadari atau tidak, dan menurutnya harus disadari, bahwa wilayah pati itu rawan bencana. Menurutnya, setiap tahun bencana banjir dan kekeringan mendominasi untuk wilayah Kabupaten Pati.
“Kemudian bencana-bencana lain, seperti puting beliung, longsor. Itu juga terjadi di beberapa wilayah lain, ” imbuhnya.
Itu semua menurut Ari, karena disebabkan oleh lingkungan, yang kondisinya saat ini cenderung rusak parah. Namun, dalam debat kemarin, dirinya menyesalkan tidak disinggung sama sekali soal lingkungan itu.
Dirinya juga menyampaikan, faktor pembangunan di Kabupaten Pati yang tidak menggunakan analisis yang tepat dan seolah-olah hanya mengejar proyek saja, hal itu hanya menyebabkan degradasi yang sangat besar.
“Nah, kerusakan lingkungan itu, akan berdampak terhadap sisi ekonomi, infrastruktur dan lain lain,” ungkapnya.
Baca Juga: Pendemo Sebut Pj Bupati Pati Tak Berfungsi, Surat Terkait Pengisian Perades Tak Digubris Bawahannya
Untuk itu menurutnya, pemerintah ke depan, harus benar-benar sadar, bahwa mereka tinggal di daerah cekungan.
“Kalau ke depan pingin lebih baik, pembangunan di wilayah hulu Muria maupun Kendeng, harus lebih baik,” imbaunya.
Editor: Haikal Rosyada