31 C
Kudus
Kamis, Desember 12, 2024

Mahasiswa Tuntut Plt Kepala Dispermades Pati Dicopot

BETANEWS.ID, PATI – Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Cipayung Plus Pati menuntut agar Plt Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Pati, Tri Haryama, untuk dicopot dan diganti.

Tuntutan ini bermula ketika puluhan mahasiswa itu menggelar aksi demo di depan Kantor Bupati Pati dan depan Kantor DPRD Pati,Jumat (1/11/2024). Mereka menyuarakan pengisian perangkat desa yang dinilai bermasalah.

Saat itu, pendemo mengawali aksi di depan Kantor Bupati Pati. Namun, tidak ada perwakilan pejabat atau dinas terkait yang menemui mereka. Massa hanya ditemui oleh Kasatpol PP Pati, Sugiyono.

-Advertisement-

Baca juga: Demo Pengisian Perades di Pati Berlanjut, Massa Ogah Ditemui Kasatpol PP

Merasa yang menemui mereka bukanlah orang yang membidangi persoalan perangkat desa, kemudian massa menolak untuk ditemui. Karena tak ada pejabat terkait yang menemui, akhirnya pendemo bergerak menuju depan kantor dewan.

Setelah beberapa saat melakukan orasi, mahasiswa menginginkan agar bisa ditemui anggota dewan. Namun, lagi-lagi tidak ada satupun anggota dewan yang menemui, karena informasinya mereka sudah pulang semua.

Massa akhirnya ditemui oleh perwakilan dari Dispermades Pati, yakni Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan Desa pada Dispermades Pati, Eko Muji Santoso.

Kembali lagi mahasiswa tidak puas dengan kehadiran pihak Dispermades. Sebab, diniliai tidak berkompeten. Justru, mereka menyebut, bahwa kehadiran Eko yang menemui pendemo itu hanya dijadikan tumbal.

Baca juga: Pendemo Sebut Pj Bupati Pati Tak Berfungsi, Surat Terkait Pengisian Perades Tak Digubris Bawahannya

Menyikapi hal ini, kemudian mahasiswa menuntut agar Plt Kepala Dispermades untuk dicopot dan diganti.

“Copot dan ganti Plt Kepala Dispermades. Kami akan datang lagi ke sini, tuntutannya beda. Yaitu copot Plt Kepala Dispermades. Ini akan kami kawal terus,” ujar Arifin, Koordinator Aksi.

Pendemo juga menyinggung soal anggota dewan yang tidak ada menemui mereka. Massa menyebut, bahwa mereka hanya membutuhkan suara rakyat ketika saat pemilu saja. Namun, ketika rakyat membutuhkan, mereka enggan menerima.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
149,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER