BETANEWS.ID, PATI – Polemik pengisian perangkat desa (Perades) di Kabupaten Pati masih berlanjut. Puluhan mahasiswa yang tergabung Cipayung Plus Pati kembali melakukan aksi di depan Kantor Bupati Pati pada Jumat (1/11/2024).
Mereka kembali mempersoalkan pengisian Perades di Kabupaten Pati yang dinilai terdapat sejumlah masalah. Yakni, mulai dari ujian yang menggunakan metode LJK hingga dugaan jual beli jabatan.
Aksi yang dilakukan Cipayung Plus Pati ini, merupakan kali kedua setelah sepekan sebelumnya, mereka juga melakukan aksi di depan Kantor Bupati Pati. Mereka juga sempat melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati.
Baca juga: Protes Ujian Pengisian Perades di Pati Gunakan LJK, Pendemo : ‘Kayak Anak SD Saja’
Massa yang berorasi di depan Kantor Bupati Pati ini menyatakan kekecewaannya, karena setelah beberapa lama melakukan aksi, tak ada Pj Bupati Pati atau dinas terkait yang menemui pendemo.
Seperti demo pertama kali, massa ditemui oleh Sugiyono, Kepala Satpol PP Pati. Melihat hal itu, massa secara tegas menolak. Sebab, Satpol PP dinilai tidak berkaitan dengan persoalan pengisian perangkat desa yang mereka persoalkan.
“Mohon maaf, kami tidak menerima njenengan. Karena ini bukan bidangnya njenengan,” ujar Arifin, Koordinator Aksi pada Jumat (1/11/2024).
Merespon hal itu, Kasatpol PP Sugiyono mengatakan, bahwa Pj Bupati Pati tidak tahu kalau hari ini kedatangan mahasiswa untuk menyuarakan aksinya.
“Pak Bupati tidak tahu, karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan. Begitu juga dengan dinas tekait,” ungkap Sugiyono.
Baca juga: Ini Tuntutan Pendemo Soal Pengisian Perades di Pati
Mendapati kondisi itu, pendemo secara tegas tidak mau bernegosiasi lagi dengan Kasatpol PP. Mereka lebih memilih untuk melakukan aksi di tempat lain.
Massa kemudian berpindah berorasi ke depan Kantor DPRD Pati yang lokasinya bersebelahan dengan Kantor Bupati Pati.
Editor: Ahmad Muhlisin