BETANEWS.ID, KUDUS – Bea Cukai menggelar Diskusi Literasi bertajuk Sejarah Kretek dan Cukai Hasil Tembakau di Kantor Bea Cukai Kudus, Kamis (12/9/2024). Diskusi itu mengundang sejarawan, Edy Supratno dan pegiat kretek, Hasan Aoni Aziz.
Wakil Kepala Museum Loka Wistara Bea Cukai, Surya Utama, menjelaskan, diskusi itu bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para pegawai dan masyarakat umum mengenai filosofi di balik pengenaan cukai, terutama hasil tembakau. Ini penting karena industri kretek memiliki sejarah dan akar budaya yang kuat di Indonesia.
“Selain menjadi pembelajaran bagi kami, acara ini juga akan kami bawa sebagai media pendidikan bagi masyarakat yang berkunjung ke Museum Loka Wistara. Dengan memahami sejarah, kita akan bekerja sepenuh jiwa,” tambah Surya.
Baca juga: Bukan Kaleng-kaleng, Kualitas Pita Cukai Palsu Makin Mirip Aslinya
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya pemahaman sejarah cukai bagi para anggota Bea Cukai, terutama generasi muda.
“Tidak hanya dari sisi regulasi dan penegakannya saja, tetapi juga harus tahu sejarahnya. Dengan begitu, kita bisa melayani dengan sepenuh hati, bukan hanya mengikuti aturan tertulis,” ujar Surya dalam cara yang juga diikuti Kantor Bea Cukai dari berbagai wilayah secara virtual itu.
Surya membeberkan, rencananya Museum Loka Wistara akan dibuka kembali secara resmi oleh Menteri Keuangan pada awal Oktober 2024. Dengan adanya konsep baru, pihaknya berharap dapat memberikan informasi lebih mendalam tentang sejarah cukai dan kretek di Indonesia.
“Kami akan menyediakan segmen khusus tentang cukai, termasuk sejarah pungutannya. Harapannya, museum ini bisa menjadi sarana edukasi bagi para generasi muda dan masyarakat luas,” kata Surya.
Baca juga: Jepara Dicap Daerah Zona Merah Rokok Ilegal oleh Bea Cukai
Selain itu, museum yang berdiri sejak 2019 dan sedang direnovasi itu berencana mengumpulkan dan memamerkan benda-benda bersejarah terkait cukai dan kretek. Upaya itu bertujuan untuk mendokumentasikan sejarah agar dapat memperkaya pengetahuan para pengunjung.
“Kemarin kita sudah mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Kudus. Mulai dari pabriknya Niti Semito, pabriknya Admo. Selain itu juga ke lokasi jejak-jekak peninggalan bersejarah lainnya. Ada juga benda-benda peninggalan Niti Semito yang nanti akan kami pajang juga di Museum Loka Wistara,” katanya.
Editor: Ahmad Muhlisin