31 C
Kudus
Kamis, April 24, 2025

Tingkatkan Skill Pesepak Bola Putri, MilkLife Soccer Challenge Kini Libatkan Pemain Putra

BETANEWS.ID, KUDUS – Milklife Soccer Challenge 2023 kembali bergulir pada 15- 17 Desember 2023 di Supersoccer Arena, Desa Rendeng, Kecamatan/Kabupaten Kudus. Menariknya, turnamen sepak bola putri batch 3 ini diikuti pemain putra dengan tujuan meningkatkan skill pesepak bola putri.

Turnamen ini diikuti siswi kelompok usia U-10 (20 tim) dan 12 (20 tim). Mereka akan bertanding bersama siswa melalui sistem pertandingan 7 vs 7 dengan komposisi lima pemain putri dan dua pemain putra dalam sebuah tim.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan, dengan bermain satu tim bersama anak laki-laki, diharapkan para pemain putri mampu mengembangkan teknik bermain sepak bola, serta semakin berani, sigap, hingga kompetitif di lapangan hijau.

-Advertisement-

Baca juga: Bos Djarum Sebut Sepak Bola Putri Indonesia Bisa Lebih Cepat Lolos Piala Dunia Daripada Pria

“Kehadiran para pemain putra ini akan meningkatkan teknik, sportivitas, jiwa kompetitif, dan daya juang para siswi dalam mengolah si kulit bundar. Di Jepang dan Amerika, mereka sudah menerapkan hal ini untuk pembinaan sepak bola putri di sekolah-sekolah,” ujar Yoppy dalam jumpa pers di Supersoccer Arena, Jumat (15/12/2023).

Tak hanya itu, peserta MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 3 ini merupakan siswi hasil talent scouting pada penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 2 yang diadakan akhir Agustus lalu. Alhasil, pada turnamen ini mereka tidak bertanding membawa nama sekolah karena dalam satu tim berasal dari berbagai sekolah.

Adapun durasi pertandingan tetap sama yakni 2×10 menit dengan waktu istirahat selama 5 menit. Peserta turnamen kali ini berasal dari Kudus dan Jepara dengan total peserta berjumlah 478 anak usia dini dengan rincian 324 putri dan 154 putra.

Baca juga: Stadion Djarum Ternyata Digunakan untuk Pembinaan Sepak Bola Putri

Timo Scheunemann menambahkan, sebelum bertanding seluruh tim telah menjalani latihan secara rutin selama kurang lebih dua bulan. Meski komposisi pemain campuran putra dan putri masih terbilang sangat jarang di Indonesia, kesempatan tersebut merupakan bagian dari strategi akselerasi yang tepat untuk perkembangan bakat pesepak bola putri.

“Ini bagian dari pemikiran untuk mengakselerasi perkembangan pemain putri. Memang hal ini masih sangat jarang. Ada contoh seperti misalnya Claudia Scheunemann dia ikut sebagai satu-satunya putri di kompetisi liga putra. Itu sudah terbukti hasilnya, putri kalau bermain dengan putra lebih cepat perkembangannya. Nah bedanya, putri itu biasanya yang disisipkan ke tim putra, kalau di sini kebalikannya, pemain putranya yang bergabung ke tim putri,” tutur pelatih yang memiliki lisensi kepelatihan UEFA A itu.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER