BETANEWS.ID, KUDUS – Guru olahraga SD Masehi Kudus, Agus Fitrianto, menyebut, olahraga beregu seperti sepak bola, bisa membuat anak didiknya kini terlatih bekerja sama dalam tim. Menurutnya, sepak bola merangsang anak berpikir kritis dan cepat melalui serangkaian aktivitas di lapangan hijau seperti mengontrol bola, ketepatan mengumpan serta menendang bola ke gawang lawan. Di sisi lain, bertanding dengan disaksikan ratusan pasang mata juga berdampak pada lahirnya kepercayaan diri.
“Karena sering terlatih seperti itu jadi pastinya kecerdasan emosionalnya akan semakin baik saat di lapangan dan itu akan terbawa saat di sekolah. Mental mereka juga dilatih di sini, jadi saat timnya ketinggalan itu gimana mereka harus tetap semangat dan bangkit agar bisa menang. Jadi kalau ada masalah tekanan, apa yang harus dilakukan, itu akan berpengaruh juga. Jadi tingkat kecerdasan mereka harusnya naik di akademis maupun non akademis,” ucap Agung Fitrianto, Sabtu (16/12/2023).
Hal senada diungkapkan Kepala SD 3 Bulungcangkring, Jamari yang hadir bersama para guru untuk mendukung 11 siswinya dalam MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 3. Selama mengikuti turnamen sepak bola putri ini, Jamari melihat perubahan signifikan pada anak didiknya baik dalam bersosialisasi maupun di bidang akademik.
Baca juga: Tingkatkan Skill Pesepak Bola Putri, MilkLife Soccer Challenge Kini Libatkan Pemain Putra
“Saya berterima kasih kepada Bakti Olahraga Djarum Foundation dan juga MilkLife yang telah menyelenggarakan kegiatan yang sangat bermanfaat ini kepada anak-anak didik. Saya mengamati ada perubahan termasuk disiplin, tepat waktu untuk mengikuti kegiatan baik olahraga maupun secara akademik,” kata Jamari.
Menurutnya, diselenggarakannya turnamen sepak bola putri ini membalikkan stigma negatif masyarakat terhadap anak-anak yang memilih menekuni olahraga ketimbang menapaki pendidikan akademik.
“Sebagian masyarakat selama ini menganggap bahwa olahraga, termasuk sepak bola, membuat anak-anak tidak berprestasi secara akademik karena waktu mereka yang seharusnya untuk belajar justru tersita karena kegiatan olahraga. Padahal dua hal ini saling mendukung karena olahraga juga mengasah kemampuan berpikir anak yang akan merangsang kecerdasan emosional baik di bidang akademik maupun non akademik,” urai Jamari.
Baca juga: Djarum Mulai Cari Bibit Pesebak Bola Putri Lewat Ajang Milklife Soccer Challenge 2023
Salah satu orang tua pemain, Awwalun Ni’mah, menuturkan, kini sang buah hati lebih dapat mengatur emosi dan lebih mudah bersosialisasi dengan teman-teman. Putrinya, Qorry A’yuna, yang tergabung dalam tim Drupadi U-12 memiliki motivasi tinggi untuk menjadi pesepak bola putri handal Indonesia di masa mendatang.
“Sebelum mengikuti sepak bola, anak saya pendiam memang bergaulnya kurang sosialisasi. Namun, setelah ikut main sepak bola terus bertanding di Milklife Soccer Challenge, anaknya lebih bisa mengatur emosi, lebih mudah termotivasi. Sekarang cita-cita dia ingin menjadi pemain sepak bola,” ucapnya.
Editor: Ahmad Muhlisin