BETANEWS.ID, KUDUS – Suara pecah perawan ‘kreak’ terdengar kala tangan renta Ngatmono (53) melakukan belah durian Srikandi. Seketika aroma khas pun menyerbak di ruang dapur rumah yang berada di Dukuh Krajan RT 2 RW 1 Desa Menawan, Kecamatan Gebog Kudus.
Ketika terbelah dua, daging durian dengan kuning keemasan pun tampak menggoda untuk memintanya segera dilahap. Teksturnya kulit daging durian Srikandi terlihat lebih halus dari pada durian pada umumnya.
Baca Juga: Cuma Modal Rp7 Ribuan Sudah Bisa Cicipi Nasi Kebuli di Kedai Zahra Food
Durian Srikandi memiliki bentuk yang tidak besar, hanya sekira satu jengkal saja. Dagingnya mempunyai warna kuning keemasan dan tekstur dagingnya lebih lembut dari pada durian lain.
“Untuk rasanya lebih mantab. Rasa manis pahitnya lebih terasa. Oleh karenanya, Srikandi ini durian lokal paling dicari dan diminati oleh para penikmatnya,” ujar petani dan bakul durian Desa Menawan, Ngatmono kepada Betanews.id saat ditemui di rumahnya, Senin (25/12/2023).
Selain paling diminati, lanjutnya, Srikandi merupakan jenis durian lokal langka di Desa Menawan. Pasalnya, dari ratusan pohon, yang jenis Durian Srikandi hanya ada satu pohon.
“Di Desa Menawan yang punya durian Srikandi hanya saya. Itu pun hanya satu pohon,” beber pria yang akrab disapa Mono tersebut.
Oleh karena itu, kata dia, setiap musim durian pesona kelezatan Srikandi selalu jadi magnet tersendiri untuk para pencinta buah dengan kulit berduri tersebut. Sebab, satu pohon Durian Srikandi juga hanya mampu berbuah sekira 100 saja.
“Makanya setiap berbuah, durian Srikandi langsung jadi rebutan. Selain rasanya yang legit dan mantab, harga durian Srikandi juga cukup terjangkau yakni Rp 50 ribu per buah,” ungkapnya.
Baca Juga: Jajangmyeon Otentik Korea di Bakso Madukoro Ini Laris Banget, Kamu Wajib Coba
Disinggung kenapa disebut durian Srikandi, Mono mengaku, bahwa nama tersebut pemberiannya sendiri. Hal itu untuk membedakan durian tersebut dengan durian lokal lainnya.
“Selain itu bentuknya imut dan terlihat cantik sehingga terlintas dipikiranku untuk memberi nama durian tersebut dengan Srikandi,” imbuhnya.
Editor: Haikal Rosyada