BETANEWS.ID, KUDUS – Teater Spero SMP 2 Kudus memenangkan banyak penghargaan dalam ajang Festival Teater Pelajar (FTP) 2023 yang digelar di GOR Djarum Kaliputu Kudus, pada Sabtu-Minggu (11-12/11/2023).
Adapun beberapa penghargaan yang diraih yaitu Juara 1 Teater Terbaik, Teater Favorit, Juara 1 Aktor Utama Terbaik, Juara 2 Aktor Pendukung Terbaik, Juara 1 Aktris Pendukung Terbaik, Juara 1 Tata Musik Terbaik, Juara 2 Tata Set Panggung dan Lampu Terbaik, Juara 1 Sutradara Terbaik, dan Juara 1 Tata Rias dan Kostum Terbaik.
Kepala SMPN 2 Kudus, In Setyorini, mengaku bangga dengan banyaknya prestasi yang didapat dalam FTP 2023. Adanya pencapaian itu, membuat sekolah semakin semangat dalam mengembangkan bakat seni peran pada siswa.
Baca juga: Festival Teater Pelajar Kudus Kembali Digelar Setelah 3 Tahun Vakum
“Kami pandang kegiatan ini sangat mendukung potensi dan karakter anak dalam berteater. Maka, kita wadahi dan support penuh untuk mendukung kreativitas mereka di bidang teater,” katanya saat ditemui di SMPN 2 Kudus, Rabu (15/11/2023).
Menurutnya, butuh kerja keras dan ketekunan siswa dan sekolah untuk mencapai prestasi tersebut. Meskipun dengan waktu latihan yang singkat, Teater Spero mampu membuktikan kualitas terbaiknya.
“Jadi kami benar-benar memperhatikan aturan di sana, mulai dari setting, lighting, dan pementasan itu anak-anak semua yang melakukan tanpa adanya campur tangan guru. Mungkin itu yang menjadi penilaian lebih dari juri,” paparnya.
Menampilkan teater dengan judul ‘Bila Malam Bertambah Malam’ karya Putu Wijaya bukan tanpa alasan. Sutradara Teater Spero, Eny Retno Susiana, menerangkan, ia ingin para siswa mampu membawa pesan moral yang terkandung di dalam cerita yang berlatar Budaya Bali itu, yakni, cinta tidak memandang adanya perbedaan kasta.
Kisah itu dimainkan oleh empat tokoh utama, yakni Zaskia Kameela Azka sebagai Gusti Biang, Pramudyasmara Zharif Mulya sebagai Wayan, Q Naufal Rizky R sebagai Ratu Ngurah, dan Allya Fazila Yusuf sebagai Nyoman Niti.
Baca juga: SDN 3 Singocandi Jadi Pionir Penerapan Kampanye Sekolah Sehat di Kudus
“Anak-anak memerankan itu, merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Kita mencari musik juga yang benar-benar anak bisa membawakan seni Bali,” ujarnya.
Membawakan peran Wayan, membuat Pramudyasmara Zharif Mulya tertantang untuk menampilkan seorang pemuda yang khas dengan logat Bali. Walaupun sebelumnya ia tidak memiliki niatan untuk ikut dalam teater, dengan melihat prestasi tersebut, ia ingin melanjutkan bakat terpendamnya itu. (adv)
Editor: Ahamd Muhlisin
