31 C
Kudus
Senin, Desember 9, 2024

Pacu Generasi Muda untuk Berkarya, Karang Taruna Tayu Wetan Gelar Acara Srawung

BETANEWS.ID, PATI – Karang Taruna Melati Desa Tayu Wetan, Kecamatan Tayu, Pati mengadakan acara njagong bareng kepala desa dan sesepuh desa setempat yang bertajuk ‘Srawung’ pada Sabtu (11/11/2023) malam.

Ketua Panitia, Ali Ridho mengatakan, acara tersebut sebagai salah satu upaya untuk menggugah generasi muda untuk terus berkarya dalam rangka memajukan Desa Tayu Wetan.

Baca Juga: Sudah Diperingatkan Tapi Bandel, Bawaslu Pati Copot Alat Peraga Kampanye Caleg

-Advertisement-

“Dalam acara Srawung ini, kita menghadirkan Bapak Kepala Desa Tayu Wetan dan juga sesepuh yang ada di desa ini. Kita melakukan dialog atau bincang santai, khususnya sejarah desa ini, sehingga generasi muda juga tahu dan mau untuk berbuat untuk kemajuan desa ini,” ujar Ali Ridho, Selasa (14/11/2023).

Ia mengatakan, acara yang digelar di balai desa setempat itu, diharapkan bisa menjadi cakrawala bagi generasi muda terkait berbagai persoalan yang ada di desa. Sehingga, nantinya anak-anak muda bisa mengambil langkah tepat dalam memberikan kontribusi bagi desanya itu.

Dengan menghadirkan kepala desa maupun sesepuh desa, ia berharap bisa memberikan motivasi bagi generasi muda untuk melakukan gebrakan dalam membangun Desa Tayu Wetan.

“Banyak anak-anak muda yang memiliki potensi. Nah, untuk bisa berpartisipasi dalam kemajuan desa, mereka bisa berkontribusi melalui berbagai bidang sesuai dengan kemampuan mereka,” ucapnya.

Ia menyebut, dalam acara itu, juga ada parade puisi para penyair Pati. Di antaranya penyair yang tergabung dalam komunitas teater Suryapati dari Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati.

Kemudian, ada pula penampilan komunitas musik puisi Japaswara. Dalam kesempatan itu, mereka meluncurkan karya terbaru yang berjudul Kidung Maha Pralaya.

Penampilan Japaswara yang menggabungkan puisi dan lagu itu, mampu menyihir penonton untuk hanyut dalam irama musik tradisional yang bernuansa magis.

Kidung Maha Pralaya mengangkat isu tentang kerusakan alam dan kemanusiaan, mengkritik perilaku manusia yang rakus dalam mengeksploitasi alam, perlombaan senjata, persaingan teknologi dan sumber energi yang memicu konflik bersenjata yang meruntuhkan kemanusiaan.

Baca Juga: Bukan Kali Ini Saja, Warga Pernah Temukan Granat di Tepi Sungai Silugonggo dan Meledak

Japaswara kembali mengingatkan masyarakat untuk merenungkan apa yang selama ini berlangsung, yang terjadi pada eksploitasi sumber daya alam. Mereka mengajak audiens untuk berani mengambil sikap dan langkah pasti dalam usaha menghindarkan diri dari Maha Pralaya.

Ali Ridho berharap, acara seperti ini bisa digelar secara rutin sebulan sekali. Sehingga, warga Desa Tayu Wetan bisa menuangkan gagasan-gagasan atau ide dengan cara kreatif dan menarik untuk kemajuan desanya.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
149,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER