BETANEWS.ID, JEPARA – Meskipun harus menahan kantuk di tengah prosesi wisuda, Darwati (62) salah satu wisudawan lanjut usia dari Bina Keluarga Lansia (BKL) Senja Lestari yang berasal dari Desa Cepogo, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara tetap antusias mengikuti seluruh rangkaian prosesi wisuda.
Darwati bersama 80 wisudawan lainnya berhasil menyelesaikan pendidikan S1 atau setara satu tahun dari BKL Senja Lestari.
Baca Juga: 81 Lansia di Jepara Semangat Ikuti Wisuda BKL Senja Lestari
Sekolah tersebut diadakan satu bulan sekali, di setiap tanggal 27 selama satu tahun. Di setiap pertemuan, ia bersama dengan 80 murid lainnya diajari tentang bagaimana menjaga kesehatan di usia lanjut. Serta ada juga pemeriksaan rutin.
“Diajari tentang jenis-jenis penyakit, soal kesehatan. Biar kersane tetep sehat, olahraga setiap kali kesah (datang),” katanya usai pelaksanaan prosesi wisuda yang bertempat di Gedung Shima, Jum’at (17/11/2023).
Sedangkan salah satu wisudawan lainnya, Warsih (55) bercerita bahwa ia tetap semangat untuk bersekolah meskipun di usia lanjut sebab dapat menambah ilmu serta teman baru.
Di setiap datang ke sekolah ia juga merasa senang karena ada tes pemeriksaan kesehatan. “Senang, kegiatannya banyak ada senam, pemeriksaan kesehatan juga,” katanya.
Plt Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Muh Ali menjelaskan bahwa sekolah tersebut terdiri dari tiga jenjang yaitu S1, S2, dan S3. Dimana setiap jenjangnya dilakukan selama satu tahun.
“Jenjang pendidikan nya ada tiga, pendidikan satu tahun dimanakan S1, kemudian kalau setelah ini ada program lagi kelanjutannya adalah S2, tambah satu tahun,” jelasnya.
Baca Juga: Pemkab Jepara Luncurkan Portal Atarazka, Apa Itu?
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa program sekolah lansia tersebut diadakan dengan tujuan agar para Lansia yang ada di Kabupaten Jepara meskipun sudah berusia diatas 60 tahun tetapi dapat hidup sehat, bahagia, tetap produktiv, ketahanan keluarganya terjamin, serta dapat bermanfaat untuk anak dan cucunya.
“Mereka selain mendapat materi tentang kesehatan, bagaimana pola hidup sehat, pencegahan, tapi juga bagaimana bersosialisasi, berinteraksi dengan keluarga sendiri dan masyarakat,” pungkasnya.
Editor: Haikal Rosyada