BETANEWS.ID, JEPARA – Jika Biasanya dawet berwarna hijau, kedai es dawet yang berada di depan Toko Sari Utami Jalan Veteren Nomor 5 Kecamatan/Kabupaten Jepara ini punya keunikan di mana dawetnya berwarna hitam.
Penjual Es Dawet Ayu Hitam Manis, Muniroh (40), mengatakan, warna hitam pada dawet yang ia jual berasal dari campuran tepung oman, yaitu tepung yang terbuat dari batang padi yang dibakar.

Bahan lain untuk membuat dawet menurutnya sama dengan dawet pada umumnya yang terdiri dari campuran tepung beras dan tapioka.
Baca juga: Es Doger yang Dijual di Jepara Ini Harganya Mulai Rp2 Ribu, Pantas Saja Selalu Dinanti-nanti
“Itu warnanya hitam karena diberi campuran tepung oman, jadi khasnya dawet Purworejo itu warnanya memang hitam,” katanya pada Betanews.id, Kamis (19/10/2023).
Ia kemudian bercerita bahwa sebenarnya baru mulai menjual dawet tersebut sejak tiga bulan yang lalu, meskipun ia dan suaminya sudah 20 tahun berjualan es dawet.
“Tadinya udah pengen mau jualan, udah nyoba-nyoba bikin, tapi kayak masih mikir mau dijual apa nggak. Akhirnya kita putuskan, ya udah jualan aja sambil mengenalkan dawet khas Purworejo ini,” tambahnya.
Selain menjual dawet hitam, ia juga menjual dawet hijau khas Banjarnegara yang memiliki nama dawet ayu. Perbedaan dawet Banjarnegara dengan dawet lainnya ada pada penggunaan pewarna dawet. Di mana warna hijau pada dawet Banjarnegara berasal dari campuran daun pandan.
Baca juga: Viral Es Dawet Pake Susu Full Cream di Kudus, Sehari Bisa Jual hingga 500 Cup
Yang juga menarik dari es dawet jualannya, pembeli dapat memilih mau menggunakan susu atau santan. Terdapat dua varian susu yaitu putih dan cokelat. Hal tersebut menurutnya sebagai inovasi karena selama ini banyak juga pelanggan yang kurang menyukai santan.
“Kadang kan ada yang pakai santan nggak suka karena takut kolesterol lah, akhirnya kita inovasi pakai susu. Dan anak-anak muda ini biasanya lebih suka pakai susu,” ujarnya.
Dalam sehari ia bercerita mampu menjual sekitar 100 porsi es dawet. Untuk es dawet yang menggunakan santan dijual dengan harga Rp5 ribu per porsi, sedangkan yang menggunakan susu dijual dengan harga Rp8 ribu per porsi.
Editor: Ahamd Muhlisin