31 C
Kudus
Kamis, Maret 20, 2025

Viral Es Dawet Pake Susu Full Cream di Kudus, Sehari Bisa Jual hingga 500 Cup

BETANEWS.ID, KUDUS – Panas terik menyengat membuat penjual es dawet di sebelah Jembatan Ploso, Desa Sunggingan, Kecamatan/Kabupaten Kudus tampak ramai dikerubungi pembeli. Mereka dilayani seorang pria yang dengan cekatan meracik berbagai bahan untuk dijadikan minuman yang menyegarkan.

Yang menarik, alih-alih menggunakan santan, pria bernama Bayu itu justru menggunakan susu full cream. Penggunaan susu inilah yang membuat usaha bernama Bro Dawet itu viral dan bikin penasaran banyak orang.

Namun, meski dawet campuran susunya laris manis, Bayu tetep menyediakan varian santan. Sehingga, setiap pembeli tetap punya pilihan jika tak suka susu. Adapun menu yang dia sediakan adalah dawet santan, dawet susu cokelat dan dawet susu putih.

-Advertisement-

Baca juga: Pecinta Durian Wajib Coba Es Teler Durian yang Jadi Best Seller di Kawan Baik

“Dalam pembuatan dawet, saya membuat sendiri dibantu karyawan. Untuk bahan dan proses hampir sama dengan pembuatan dawet lainnya. Jadi, yang membedakan hanya campuran dawetnya saja. Yaitu dicampur dengan susu full cream putih dan cokelat, terus pakai gula aren,” ujar Bayu saat ditemu, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, dari tiga varian itu, yang paling disukai pembeli adalah dawet susu cokelat. Setiap harinya ia bisa menghabiskan hingga tujuh karton susu cokelat. Sedangkan untuk susu putih habis lima karton.

Harga yang ditawarkan juga terjangkau yakni Rp7 ribu untuk satu gelas dawet susu dan Rp5 ribu untuk dawet santan.

Baca juga: Angkringan 88 Es Kelapa Muda Ini Jadi Penawar Jitu Saat Kepanasan

“Setiap harinya Bro Dawet selalu kehabisan, yaitu 500 gelas laku terjual setiap harinya,” beber Bayu.

Dalam menggeluti usaha dawet sejak 2017, Bayu memiliki cara agar usahanya tetap eksis. Salah satunya memperbarui menu yang cocok dengan lidah langganannya. Hampir setiap tahun, Bayu memiliki ide agar dapat menciptakan menu baru, sehingga sampai saat ini Bro Dawet memiliki cabang di Getas Pejaten.

Penulis: Lelya Nanda Angraeni, Mahasiswa PPL IAIN Kudus

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER