BETANEWS.ID, KUDUS – Petani di Kecamatan Undaan pasrah dengan kondisi air irigasi yang digilir setiap tiga hari sekali. Hal itu membuat kebanyakan petani menunda masa tanam pertama (MT 1) yang seharusnya mulai dilakukan pada 15 September lalu.
Petani Desa Medini, Nawi, mengatakan, meski keberatan dengan penggiliran air, tapi dirinya tak bisa apa-apa karena itu sudah kesepakatan petani di Kecamatan Undaan. Belum lagi tak adanya hujan hingga saat ini yang membuat petani tambah merana.
“Sebenarnya dari petani ya keberatan dengan aturan itu, tapi mau bagaimana lagi, itu peraturan dari atas. Yang terpenting semua petani bisa merasakan air untuk musim tanam ini,” katanya saat ditemui di sawahnya, Senin (9/10/2023).
Baca juga: MT 1 di 1.445 Hektare Sawah Undaan Terancam Molor
“Rencana tanam hari Selasa tanggal 17 Oktober. Tapi kalau memang tidak ada air, ya bisa mundur lagi. Semoga saja cepat turun hujan, supaya bisa menanam padi,” lanjut dia.
Nawi menuturkan, aturan sistem gilir air ini baru pertama kalinya dilakukan, sebab ketersediaan air di Waduk Kedung Ombo tidak bisa mencukupi secara keseluruhan. Aturan itu disepakati dan dijalankan mulai 30 September 2023 lalu.
“Ini baru kali ini, karena dari Kedung Ombo kekurangan air, biasanya itu musim tanam seperti ini, air di sana sangat melimpah dan banyak. Tapi hari ini turunnya banyak sekali, ini juga bisa dikatakan karena dampak El Nino,” jelasnya.
Petani lainnya, Suyono, mengungkapkan, dengan keadaan tersebut, pihaknya sampai melakukan pembibitan tanaman padi di sawah desa lain. Hal itu ia lakukan untuk bisa melakukan MT 1 bersama petani lainnya.
“Saat ini ya terpaksa menunggu air. Kemungkinan air baru sampai sini tiga hari lagi baru sampai sini,” ucap warga Medini RT 6 RW 2, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus itu.
Baca juga: Bendung Klambu Tak Bisa Cukupi Kebutuhan Air, MT 1 di Tiga Daerah Irigasi Dipastikan Mundur
Di sisi lain, petani Undaan Tengah, Ahmad Saifudin, menambahkan, sebenarnya sistem gilir air itu dirasa paling tepat. Sebab, dengan kondisi ketersediaan air saat ini yang kurang bisa mengakibatkan keterlambatan musim tanam di daerahnya.
“Gilir air ini sebenarnya juga bagus untuk petani terutama yang jauh dari aliran air. Aliran besar ini bisa menjangkau area sawah yang sudah dicanangkan, tapi kalau harus dialirkan secara keseluruhan dengan air yang tidak banyak kan ya kesulitan untuk meratakan air di pertanian,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin