BETANEWS.ID, DEMAK – Lukisan legendaris karya Raden Saleh tahun 1857, yang menceritakan penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Belanda berhasil mencuri perhatian publik di Film Mencuri Raden Saleh. Hal itu ternyata juga menjadi ide tersendiri bagi pelukis asal Desa Dukun, RT 4 RW 4, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak.
Eko Budiono (32) dengan nama lain Inggit Art mengkreasikan lukisan Raden Saleh dalam bentuk media pelepah pisang kering. Dalam pembuatan lukisan berukuran 90×60 sentimeter itu, ia memadukan antara pelepah pohon pisang dengan klaras, dengan menggunakan teknik potong tempel layaknya sebuah kolase.
Baca Juga: Seniman Jepara dan Jogja Suarakan Isu Lingkungan Lewat Pameran Unik
“Tekniknya itu, kita gunting tempel. Menggunakan media triplek full bahan pelepah pisang dan klaras yang telah dipilah pilih,” katanya, Sabtu (14/10/2023).
Untuk membuat lukisan Raden Saleh, ia mengaku membutuhkan waktu sekitar lima bulan pengerjaan. Hal itu, ia lakukan setelah pulang dari pekerjaan utamanya sebagai buruh pabrik.
“Waktu pembuatannya saat sela-sela kerja, jadi ini pertama kali membuat versi lukisan Raden Saleh,” ujarnya.
Lukisan Raden Saleh dari media pelepah pisang kering itu ia bandrol Rp5 juta. Ia mengaku, saat ini sudah banyak yang menawarkan harga dari hasil karyanya. Akan tetapi, ia belum punya niatan untuk menjualnya.
“Sekarang masih tahap finishing, belum selesai. Aslinya banyak yang menawarkan, tapi saya belum berani mengeluarkan,” ujarnya.
Tidak hanya lukisan Raden Saleh, Eko juga membuat lukisan dari pelepah pisang kering lainnya, seperti sketsa wajah, ulama, tokoh masyarakat, pemandangan, dan lain-lain. Lukisan dari ukuran kecil 40×60 sentimeter sampai dengan ukuran besar 110×90 sentimeter, ia hargai mulai Rp200 ribu sampai dengan Rp2 juta.
Baca Juga: Buku Antawacana di Sunyi Kurusetra, Perwujudan Kisah-Kisah Pewayangan dalam Kehidupan Masa Kini
Bagi yang minat dengan lukisan pelepah pisang kering ini, pembeli dapat mengunjungi langsung akun sosial media Eko, di Facebook Inggil Art.
“Peminatnya sudah sampai luar negeri seperti Taiwan, tapi rata-rata dalam negeri luar kota. Kebanyakan Jawa Timur, Kalimantan, Bekasi, Makassar, dan lain-lain, ” pungkasnya.
Editor: Haikal Rosyada