BETANEWS.ID, SEMARANG – Isrol Triono atau yang beken dengan nama Isrol Medialegal merupakan seorang kreator yang terlibat aktif dalam ekspresi sosial dan aktivisme melalui seni sejak tahun 2000.
Selama perjalanannya menjadi seorang kreator seni, Isrol menyuarakan dukungan terhadap pemberdayaan, pendidikan, dan ekspresi demokratis. Tujuannya adalah mengeksplorasi dan menyoroti persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia secara khusus dan masyarakat global secara umum.
Baca Juga: Seniman Jepara dan Jogja Suarakan Isu Lingkungan Lewat Pameran Unik
Media yang digunakan Isrol untuk menyuarakan karyanya adalah ukiran kayu (woodcut), stencil, lukisan dinding (mural), ataupun bentuk merchandise lainnya. Meskipun hal tersebut dipelajari secara otodidak, namun hal tersebut memberikan arti sendiri bagi perjalanan proses kreatifnya.
Terhitung sudah belasan tahun Isrol berkecimpung di dunia Street Art, yang mana di awal prosesnya banyak dihabiskan di Jakarta dan kemudian berpindah ke Yogyakarta.
Selama itu pula, Isrol terlibat di berbagai project menarik mulai dari jalanan, galeri, hingga kampung kota mapun daerah rural.

Isrol sekarang lebih dikenal sebagai spesialis stencil dengan semangat elaborasi isu kepedulian sosial yang kuat. Karya-karyanya banyak mengolah fenomena keseharian dan orang-orang di sekitarnya terutama yang mempunyai perhatian pada fenomena sosial tertentu, misalnya ketimpangan dan ketidakadilan.
Baca Juga: Pelukis Demak Lukis Penangkapan Pengeran Diponegoro dengan Pelepah Pisang
Sementara itu, Cerita dari Kei merupakan buah tangannya yang ke 28 selama berkarya. Dalam pameran yang bertempat di Grobak Art Kos I Hysteria, Jl. Stonen No.29, Bendan Ngisor, Gajahmungkur, Semarang itu akan menampilkan cerita pengalamannya selama di di Kei, Maluku.
Pameran yang diadakan oleh Kolektif Hysteria tersebut akan berlangsung Selasa (31/10/2023) malam pukul 19.30 hingga 21.00 WIB. Sementara, karya Isrol akan dikuliti oleh Akbar Walkink dan Namex Irfan dengan moderator Nilam Cahya. Tak ada biaya masuk bagi pengunjung yang ingin menyaksikan dan berdiskusi tentang pameran tersebut.
Editor: Haikal Rosyada