BETANEWS.ID, REMBANG – Di tepi Jalan Muragan, Desa Tuyuhan, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, terlihat jajaran penjual lontong tuyuhan. Warung-earung itu seperti punya penggemarnya masing-masing karena terlihat tak ada yang sepi pembeli.
Sentra lontong tuyuhan yang berdiri sejak 25 tahun lalu itu memang jadi jujugan warga lokal maupun luar daerah yang ingin menikmati lontong berbentuk segitiga itu.
Salah satu penjual, Supri, menjelaskan, awal mula lontong tuyuhan berbentuk segitiga itu ada kaitannya dengan dakwah Sunan Bonang yang kemudian diteruskan para santrinya sampai sekarang.
Baca juga: Ayam Geprek Masagus Dekat IAIN Kudus Ini Mampu Jual hingga 500 Porsi Sehari
“Khas lontong tuyuhan ini adalah bentuknya segitiga. Semua orang pada penasaran lontongnya segitiga seperti ini mengandung tiga filosofi yaitu, Iman, Islam, Ihsan. Yang dibutuhkan hanyalah kejujuran, karena kebanyakan yang jujur itu yang makmur,” Kata Supri ditemui di warungnya, Sabtu (1/07/2023).
Dari beberapa penjual lontong tak pernah sepi pembeli. Bahkan dari ujung Selatan sampai ujung Utara laku semua. Dari bentuk lontongya yang membuat penasaran banyak orang, sehingga menjadi terkenal sampai ke mancanegara.
Bersadarkan hal tersebut para penjual lontong tuyuhan percaya bahwa rezeki sudah ada yang mengatur. Selain berdagang juga berdakwah untuk meneruskan ajaran yang diajarkan oleh Sunan Bonang.
Penulis: Dyah Nurmaya Sari, Mahasiswa PPL IAIN Kudus
Editor: Ahmad Muhlisin