BETANEWS.ID, KUDUS – Bencana kekeringan akibat kemarau panjang mulai melanda empat desa di dua kecamatan di Kudus. Saat ini ada ratusan warga yang kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan harian.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Djunaedi, mengatakan, empat desa itu adalah Desa Setrokalangan, Gamong, dan Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu; dan Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo.
Sementara total warga yang terdampak kekeringan kurang lebih sebanyak 790 jiwa. Di Desa Setrokalangan ada 100 Kepala Keluarga (KK) dengan 280 jiwa, Desa Kedungdowo ada 60 KK dengan 180 jiwa, kemudian Desa Gondoharum yang terdampak ada 100 KK dengan 300 jiwa.
Baca juga: 62 Desa Terdampak Kekeringan, BPBD Demak Tetapkan Status Siaga Darurat
“Sementara untuk Desa Gamong baru beberapa KK yang terdampak dan kesulitan air besih,” bebernya saat ditemui ketika mendistribusikan air bersiih di Desa Setrokalangan, Kamis (31/8/2023).
Untuk membantu masyarakat yang dilanda kekeringan, BPBD Kudus setiap dua hari sekali mendistribusikan air bersih ke empat desa tersebut. Distribusi air bersih sudah dilakukan sejak sepekan yang lalu.
“Distribusi air bersih sudah kami lakukan sejak tanggal 24 Agustus di Desa Setrokalangan, kemudian disusul desa-desa yang lain,” ungkapnya.
Baca juga: 58 Desa di Pati Terdampak Kekeringan Paling Parah
BPBD Kudus sudah mengantisipasi terjadinya krisis air bersih karena kemarau panjang, dengan menyiapkan seribu kubik air bersih atau sekira 200 mobil tangki berisi 5 ribu liter.
“Untuk saat ini air bersih yang kita distribusikan antara 2 ribu hingga 4 ribu liter ke empat desa tersebut. Kalau dibutuhkan kita juga siap untuk mendistribusikan air bersih setiap hari,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin