BETANEWS.ID, KUDUS – Outlet Teh Mommy di Jalan Kyai Mojo, Desa Mlati Lor, Kecamatan/Kabupaten Kudus itu tampak ramai pembeli yang datang silih berganti. Di antara beberapa karyawan yang sibuk melayani kastemer itu, ada seorang wanita yang tengah duduk di dekat outlet. Dia adalah Abdil Akhir Aryani atau Tante Gita, owner Teh Mommy.
Di sana, ia bersedia berbagi cerita soal outlet Teh Mommy yang ia rintis Juni 2023 ini. Menurutnya, usaha itu merupakan bisnis terakhirnya setelah sebelumnya pernah kerja macam-macam mulai dari MC, EO event sampai akhirnya mencoba terjun bisnis kuliner, yaitu AB Seafood.

Bersama dengan suami, Ia membangun usaha AB Seafood di 2020. Nama Ab Seafood Ia ambil dari nama anaknya. Usaha itu ia rintis pertama kali di rumahnya. Lalu saat usahanya mulai berkembang, kurang dari satu tahun Ia dan suami menyewa kios untuk bisnis seafoodnya tersebut.
Baca juga: Sajikan Banyak Varian Rasa dengan Kualitas Premium, Teh Mommy Digemari Banyak Orang
“Merintis AB Seafood pertama di rumah lesehan, lalu Kurang dari satu tahun, alhamdulillah sudah bisa beli langsung dua kios, di GOR dan Museum, karena orang-orang suka sama bumbunya,” ungkap ibu lima orang anak tersebut, Jumat (04/08/2023).
Lalu di 2023, selang tiga tahun dari usaha AB Seafood, Ia mencoba peruntungan baru dengan membuat brand baru usaha minuman yang diberi nama Teh Mommy. Waktu itu ia ingin membuka lebih banyak lapangan pekerjaan untuk banyak orang.
“Saya buat Teh Mommy itu istilahnya jualan sambil bersedekah, ingin membuka lebih banyak lapangan pekerjaan untuk orang-orang yang membutuhkan,” jelas wanita 36 tahun itu.
Teh Mommy sendiri terinspirasi dari maminya sendiri. Ia mengaku dalam berbisnis untung sedikit tidak masalah yang terpenting masih bisa jalan usahanya.
Baca juga: Cerita Leli, Merantau untuk Jual Bendera, Sempat Mau Pulang Karena Sepi
“Saat ini alhamdulillah Teh Mommy sudah ada tiga cabang, pusatnya di Samsat, cabang pertama di Jepang dan yang akan launching nanti di Tumpangkrasak,” kata perempuan asal Megawon itu.
Hingga saat ini Ia tidak ingin menjual franchisenya terhadap pedagang lain, karena merasa takut jika brandnya akan dirusak.
“Kalau di Kudus sendiri tidak ingin menjual Franchise ke pedagang lain, takut akan dirusak, kalau di kota lain tidak apa-apa,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin