BETANEWS.ID, JEPARA – Industri Manufacture saat ini menjadi sektor yang paling banyak menyerap jumlah tenaga kerja di Jepara. Industri yang mulai merambah Kota Ukir pada 2014 tersebut telah merekrut ratusan ribu tenaga kerja.
Eko Sulistiyono, Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (DiskopUKMNakertrans) Kabupaten Jepara mengatakan bahwa Industri Manufacture terbesar di Jepara terdiri dari dua jenis. Yaitu alas sepatu dan garmen, sementara sektor lainnya seperti produksi alat-alat kesehatan.
Baca Juga: Pengukir dan Petani Muda, Profesi Langka di Jepara
Dari satu sektor yaitu alas kaki, terdapat dua perusahaan induk atau utama. Dimana satu perusahaan bisa memiliki 4-5 anak induk perusahaan. Ia memperkirakan dari satu sektor industri alas kaki di Jepara saja ada sekitar 20 perusahaan.
Dimana satu perusahaan punya daya tampung sekitar 20 ribu pekerja. Artinya jika di total dari satu sektor Industri saja, jumlah karyawan yang mampu direkrut sekitar 400 ribu karyawan.
“Kalau jumlah pekerjanya ini tergantung dari tahunnya, kalau dulu-dulu ya dari sektor furniture. Tapi begitu masuk PLTU dan manufacture yang paling banyak manufacture,” katanya saat ditemui di Ruang Tenaga Kerja dan Transmigrasi, DiskopUMKMNakertrans, Kabupaten Jepara, Jumat (25/8/2023).
Dari data terpadu Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi, jumlah pencari kerja terdaftar Kabupaten Jepara di tahun 2022 hanya 17.094 orang. Jika dibanding dengan kapasitas karyawan yang mampu di rekrut oleh satu jenis industri manufaktur yang sudah disebutkan di atas, jumlah tersebut tentu lebih kecil.
Eko menilai bahwa lowongan pekerjaan di Kabupaten Jepara saat ini cukup melimpah. Hanya saja menurutnya banyak pencari kerja Jepara yang justru kebingungan dalam mencari pekerjaan.
“Di kita (Jepara) itu sebenarnya banyak lowongan, cuma para pencari kerja kita itu kayak kebingungan sendiri. Sebab yang perlu di garis bawahi juga adalah mentaliti bekerja anak-anak sekarang itu rendah, para frashgraduet ketika masuk di dunia kerja itu tidak seperti yang mereka bayangkan,” katanya.
Baca Juga: Ciptakan Pertanian Modern, Petani Muda Jepara Mendapat Apresiasi dari Ketua DPRD
Sehingga hal tersebut menurutnya juga menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk menyiapkan tenaga kerja khususnya dari lulusan sekolah vokasi agar memiliki mentaliti bekerja sesuai dengan yang di standarkan oleh perusahaan.
Selain itu ia menjelaskan dari segi jumlah karyawan industri manufacture yang ada di Jepara karyawan yang berasal dari daerah Jepara dengan yang berasal dari luar Jepara memiliki porsi yang seimbang. “Dari segi jumlah imbang (pekerja lokal dengan luar Jepara), karena ada industri furniture juga,” pungkasnya.
Editor: Haikal Rosyada