BETANEWS.ID, JEPARA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Haizul Ma’arif mengatakan bahwa mencari petani muda atau millenial di Jepara saat ini sama susahnya seperti mencari pengukir.
Para petani yang saat ini masih bertahan kebanyakan sudah berusia lanjut, meskipun dalam waktu satu tahun terakhir ada trend petani millenial.
Baca Juga: Realisasi Pajak Bumi Bangunan Jepara Sudah Capai 90 Persen di Pertengahan Tahun
“Kita itu prihatin, cari petani sekarang sama halnya kayak cari pengukir, susah. Apalagi dengan gerusan industri yang ada di Kabupaten Jepara. Sehingga hadirnya petani millenial ini sangat perlu untuk kita dukung,” katanya saat usai meresmikan Wisata Petik Buah Melonesia Farm, di Desa Sidi Gede, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Kamis (24/8/2023).
Dengan hadirnya petani millenial di Desa Sidi Gede yang mampu menciptakan terobosan baru dengan menanam buah melon, dimana kebanyakan hasil pertanian di desa tersebut berupa padi dan jagung, ia berharap dapat menjadi pemicu semangat bagi para petani millenial lainnya.
Apalagi anggaran pemerintah daerah Kabupaten Jepara untuk bidang pertanian pada tahun ini juga mengalami peningkatan.
Selain itu dana insentif Rp9,6 miliar yang diterima Pemerintah Kabupaten Jepara karena berhasil mengendalikan inflasi di daerah, Rp6 miliar diantaranya akan dialokasikan dalam bidang pertanian yang dikelola oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara.
“Dukungan pemerintah kabupaten dalam hal ini tentu sangat dibutuhkan, untuk mensuport, mendampingi, mengawal, sehingga para petani muda dapat konsisten, tidak hanya semusim saja (menjadi petani),” ujarnya.
Sementara terkait dengan persoalan minimnya kuota pupuk yang diterima oleh para petani, ia mengatakan bahwa hal tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan dari pihak pemerintah pusat.
Baca Juga: Fadli Zon Optimis Prabowo Unggul di Jepara
Pemerintah Kabupaten menurutnya hanya bisa menyampaikan aspirasi agar keluhan para petani di daerah bisa tersampaikan kepada pemerintah pusat dan mau untuk mengubah regulasi terkait dengan kuota pupuk.
“Sembari kita mengusulkan kepada pemerintah pusat, harapannya para petani di Jepara ini juga mau untuk beralih kepada pupuk organik. Meskipun memang agak lama tetapi itu juga mampu untuk menjaga kelestarian ekosistem,” pungkasnya.
Editor: Haikal Rosyada