BETANEWS.ID, SOLO – Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Sjamsul Hadi, mengungkapkan bahwa saat ini tercatat ada 9.770 penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut, yang beralih ke Kartu Tanda Penduduk (KTP) penghayat kepercayaan baru 2.203 orang.
“Nanti penyerahan akan diberikan langsung oleh Gubernur Jateng (Ganjar Pranowo), Wali Kota Solo (Gibran Rakabuming Raka), dan Direktur Kebudayaan,” beber Sjamsul.
Menurut Sjamsul, para penghayat kepercayaan itu sebagian besar bermukim di Boyolali, Banyumas, dan Cilacap.
Baca juga: Dinilai Punya Toleransi Tinggi, Solo Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Festival Budaya Spiritual
“Kita sebagai manusia, sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa bisa hidup berdampingan damai sehingga toleransi keragaman ini bisa terwujud,” tutur Sjamsul.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng), Manggar Sari Ayuati, menambahkan, banyak penghayat kepercayaan di Jawa Tengah dan Yogyakarta lantaran sejak dahulu terdapat keraton atau kerajaan.
Menurutnya, penghayat kepercayaan itu didominasi oleh Cahya Buwana dan Sapta Darma. Bahkan, Sapta Darma punya komunitas di setiap kabupaten/kota.
“Jateng banyak kelompok penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat. Jadi, istilahnya ilmu kejawen. Jadi, memang pusat budaya spiritual ada di Jogja dan Solo,” kata Manggar.
Editor: Ahmad Muhlisin