BETANEWS. ID, PATI – Mengenakan kaus berwarna hitam, lelaki itu terlihat memantau beberapa pengunjung yang datang di green house, yang difungsikan untuk budidaya tanaman melon.
Hari itu, lahan untuk budidaya melon dengan sistem hidroponik dari Wijaya Hydro Farm tersebut memasuki panen dan dibuka bagi umum untuk wisata edukasi petik melon.
Baca Juga: Kisah Ida Rintis Bisnis Perabotan Dapur Berbahan Kayu hingga Tembus Pasar Mancanegara
Lelaki bernama Jumari, owner Wijaya Hydro Farm itu mengatakan, dirinya tidak menyangka bahwa budidaya melon yang dikembangkannya itu menjadi saya tarik bagi masyarakat.
Bahkan, sejak dirinya membuka wisata petik melon, animo masyarakat sangat tinggi. Ia mengaku sampai kewalahan dengan banyaknya pengunjung yang datang ke tempatnya.
“Terpaksa saya harus membatasi pengunjung. Karena kalau tidak dibatasi nanti malah rusak tanamannya. Karena peminatnya ternyata sangat tinggi,” ujar Jumari.
Menurutnya, buah melon yang dikembangkannya dengan sistem hidroponik tersebut ada dua jenis. Yakni, Intanon RZ atau Golden Emerald dari Belanda, dengan warna buah cenderung kuning. Kemudian, ada pula jenis Sweet Net 9 asal Thailand, dengan warna buah putih.
Sedangkan untuk harga buah melon tersebut, dibanderol Rp 30 ribu perkilogram. Bahkan untuk smart green house, harganya bisa di atas Rp 40 ribu perkilogram.
Menurutnya, melon yang dikembangkannya tersebut hasilnya sudah sesuai dengan yang diharapkannya.
“Ya sudah sesuai target lah. Ini kalau mulai awal tanam hingga panen ya kira-kira 60 sampai 65 hari,” ungkapnya.
Sedangkan untuk modal awal untuk pengembangan melon hidroponik dengan metode green House tersebut, berkisar Rp 90 juta.
Menurutnya, dalam setahun setahun sudah bisa balik modal. Sebab, dalam setahun itu bisa tanam hingga empat kali.
Baca Juga: Sediakan Kambing untuk Kurban, Madun Bisa Untung Hingga Rp 30 Juta
Jumari mengatakan, di lahan itu, ia menanam sekitar 400 polybag tanaman melon. Disebutkan, untuk setiap polybag minimal bisa menghasilkan 2 kilogram melon.
Selain melon, Jumari juga mengembangkan selada di lokasi yang sama.
Editor: Haikal Rosyada

 
                                    