31 C
Kudus
Minggu, Oktober 26, 2025

Dari Jualan Kunir Asem hingga Dirikan Rumah Belajar, Kisah Syarifah Raih IPK Hampir Sempurna

BETANEWS.ID, KUDUS – Di balik senyum lembut, Syarifah Aulia (22) menyimpan kisah perjuangan yang luar biasa. Mahasiswi jurusan Psikologi Universitas Muria Kudus (UMK) ini berhasil menamatkan kuliahnya dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,96, sekaligus membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk bermanfaat bagi sesama.

Lahir dan besar di Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Syarifah adalah anak tunggal dari keluarga sederhana. Ayah dan ibu bekerja di salah satu perusahaan terbesar di Kudus. Untuk mencukupi penghasilan keluarga, ayahnya juga bekerja serabutan usai selesai bekerja di perusahaan. 

Baca Juga: Cerita Atlet Sambo Banten, Gagal Jadi Pramugari, Sukses Raih Emas di PON Bela Diri Kudus 2025

-Advertisement-

Meski hidup pas-pasan, semangat belajar Syarifah tak pernah surut. Ia menjalani masa kuliah selama empat tahun penuh dedikasi. 

“Saya memilih jurusan psikologi karena ingin bermanfaat bagi lingkungan saya. Terutama di bidang klinis, saya merasa dampaknya bisa langsung dirasakan oleh orang lain,” ungkapnya, belum lama ini.

Untuk mencukupi kebutuhan kuliah, Syarifah tak segan bekerja. Dengan menjadi asisten dosen, asisten publikasi jurnal, hingga panitia kegiatan kampus. Dari situ, ia memperoleh insentif yang digunakan untuk menambah biaya kuliah akhir dan kebutuhan sehari-hari.

Tak hanya itu, menariknya Syarifah juga berjualan kunir asem, jus, dan risol. Semua produk itu ia buat sendiri untuk dijual langsung ke konsumen di sekitar rumahnya.

“Waktu itu saya pikir, daripada diam, mending usaha kecil-kecilan. Hasilnya bisa buat uang saku kuliah dan kebutuhan saya sendiri,” jelasnya.

Selama kuliah, Syarifah menunjukkan ketertarikan mendalam di bidang psikologi klinis. Ia sempat magang di Klinik Psikologi RSUD Kartini Jepara, sekaligus menjadi asisten dalam berbagai kegiatan pelatihan dan penelitian.

Kegigihannya berbuah manis. Ia dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi Fakultas Psikologi 2023–2025, serta meraih juara pertama dalam Psychology Scientific Event – Intervention Design Category 2025.

Baca Juga: Kisah Anik, Perajin Rotan Jepara yang Tak Henti Berinovasi

Kini setelah lulus, Syarifah tak ingin berhenti memberi manfaat. Ia mendirikan rumah belajar di lingkungannya, yang sudah berjalan sekitar delapan bulan. Tempat itu terbuka untuk anak-anak usia TK hingga SD, khususnya bagi mereka yang kesulitan belajar dan berasal dari keluarga sederhana.

“Saya prihatin melihat anak-anak di sekitar rumah yang kesulitan belajar. Jadi saya ingin bantu, minimal mereka punya tempat yang nyaman untuk belajar,” katanya.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER