BETANEWS.ID, JEPARA – Kedai seblak yang berada di Jalan Citrosumo RT 03 RW 04 atau tepatnya di seberang Komplek Makam Citrosumo, Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara itu tampak ramai pembeli. Mereka terlihat memenuhi semua kursi yang disediakan di sana.
Ramainya pembeli itu membuat para pelayan tampak mondar-mandir mengantarkan berbagai menu yang dipesan. Ramainya pembeli itu membuat penjualan seblak di sana setiap harinya bisa mencapai seratusan porsi.

Pemilik Kedai Serba Serbi Seblak, Mutia Eka (32), mengatakan, kedai miliknya itu memang selalu menggunakan bumbu dari rempah-rempah asli. Hal tersebut menurutnya menjadi kunci serta daya tarik seblak di kedainya yang selalu ramai didatangi oleh pembeli.
Baca juga: Â Pecinta Pedas Wajib Coba, Seblak Super Pedas dengan 24 Varian Rasa
“Di sini kan pakai bumbu asli, nggak pakai campuran bubuk pedas, yang bubuk gitu saya nggak pakai. Semua bumbu asli, cabai asli, pedesya juga cabai setan asli nggak pakai campuran bumbu bubuk-bubukan,” katanya pada Betanews, Jumat (28/04/2023).
Selain menggunakan bumbu serta rempah asli, seblak di kedainya juga memiliki sekitar 13 menu dengan varian toping yang beraneka macam.
Satu porsi seblak di kedainya berisi sayur yang terdiri dari jamur, kol, sawi, dicampur dengan telur, makaroni, krupuk, serta toping sesuai keinginan dari pembeli. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp11 ribu sampai Rp16 ribu.
“Kalau mau tambahan toping bisa, nanti harganya tinggal menyesuaikan dengan tambahan topingnya,” jelasnya.
Baca juga: Usung Konsep Prasmanan, Kedai Seblak Ma’e di Jepara Ini Pelanggan Bisa Suka-suka Pilih Isiannya
Menurutnya, seblak dengan varian Dumpling, Ekor Udang, Istimewa, Mie Goreng, serta Mie Kuah menjadi menu favorit para pelanggan. Berbagai menu itu dapat dinikmati mulai pukul 9.00 hingga 21.00 WIB. Sedangkan di Hari Minggu, kedai seblaknya tutup lebih awal yaitu pukul 17.00 WIB.
Selain berada di Desa Sendang, kedai seblaknya juga sudah memiliki dua cabang, yaitu di dekat Tugu Jagad, Desa Bandungrejo serta di Desa Krasak.
Editor: Ahmad Muhlisin