BETANEWS.ID, DEMAK – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Demak, Henri Wagiyanto, membeberkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Demak pada 2022 meningkat jadi 6,11 persen dari tahun sebelumnya di angka 5,28 persen.
“BPS menentukan angka pengangguran dari hasil survei angka kerja nasional. Itu dilakukan dua kali di bulan Februari dan Agustus,” katanya saat ditemui betanews.id, Selasa (9/5/2023).
Menurut Henri, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan pengangguran terbuka di Demak. Bahkan, banyaknya pabrik di suatu daerah tidak menjamin TPT menurun.
Baca juga: Ekonomi Jateng Tumbuh 5,04 Persen di Triwulan I 2023, Lebih Tinggi dari Jabar dan Jatim
“Kelihatannya banyaknya pabrik di Demak sumber tenaga kerja juga terserap, tapi kenyataan kan tidak seperti itu karena pekerjanya tidak semua dari orang Demak saja, ” imbuhnya.
Selain itu, perpindahan hak milik dan pengurangan pabrik juga mempengaruhi TPT. Henri menyebut terdapat tiga pabrik memutuskan kontrak tahun 2022 di Demak.
“Kebetulan di Demak tahun lalu ada beberapa industri yang terpaksa tutup atau pindah. Empat industri tutup dan satu industri pindah kepemilikan,” sebutnya.
Sedangkan faktor perubahan iklim juga menjadi penyebab perubahan TPT. Keadaan curah hujan yang tinggi di Demak tahun 2022, membuat sejumlah pengusaha garam tidak mendapatkan penghasilan yang maksimal.
Baca juga: Target Pendapatan Pajak Daerah Kabupaten Demak Naik Rp 7 Miliar
“Tahun 2022 itu kan hujan terus menerus, sehingga mempengaruhi usaha-usaha yang membutuhkan pengeringan matahari seperti penggaraman. Sehingga beberapa bulan tidak bisa menghasilkan,” terangnya.
Keadaan itu, lanjut Henri, mengakibatkan pengusaha garam memutuskan untuk pergi merantau, guna mendapatkan penghasilan yang tetap untuk memenuhi kebutuhan mereka.
“Pekerja yang menggantungkan penggaraman memilih merantau ke Jakarta, saya dapat kabar ini juga dari masyarakat,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin