BETANEWS.ID, DEMAK – Kesenian barongan telah menjadi kekayaan bagi Kabupaten Demak. Kesenian warisan leluhur ini masih dijaga, terlihat dari banyaknya kelompok kesenian barongan di Kota Wali. Bahkan kesenian barongan masih menjadi tanggapan favorit masyarakat saat menggelar hajat khitanan atau pernikahan.
Satu di antara kelompok kesenian barongan yang ada di Demak, yakni Paguyuban Barongan Darmo Laras dari Desa Bandungrejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. Kelompok kesenian barongan ini sering tampil untuk mengisi acara hajatan, termasuk saat ada acara khitanan di Desa Kedungwaru Kidul, Kecamatan Karanganyar, belum lama ini.
Kepada Betanews.id, Ketua Paguyuban Barongan Darmo Laras, Asro Sunaryo mengatakan, kesenian ini terbentuk sejak 2014. Kelompok kesenian ini dibentuk sebagai bentuk menumbuhkan budaya lokal.
Baca juga: 400 Penari Meriahkan Hari Tari Sedunia di Taman Indonesia Kaya Semarang
“Kesenian barongan di Paguyuban Darmo Laras itu selalu membawa khasan Jawa, seperti menggunakan lagu-lagu tembang dalam arak-arakannya, ” katanya pada Betanews.id ketika ditemui saat tampil di Desa Kedungwaru.
Barongan Darmo Laras memiliki bentuk yang unik. Wajah barong dibuat menarik dengan pernak pernik dengan bulu-bulu menyerupai bentuk macan.
“Kalau di Demak memang bentuknya ada bulu-bulu pada barongannya. Itu yang menjadi pembeda dengan yang lain,” imbuhnya.
Asro menerangkan, untuk sekali pertunjukan membutuhkan 40 personil. Hal itu mencakup beberapa pemain yang tergabung dalam satu menejemen.
“Kalau organ siang itu kan ada campur sari, tukang jaranan, pemain reog, tukang shooting itu semua jadi satu, ” sebutnya.
Baca juga: Kisah Panji Dipentaskan Dalam Pagelaran Wayang Orang Sobokartti
Berbagai pertunjukan seni, tidak pernah absen dihadiri paguyuban barongan ini. Mulai dari acara nikahan, khitanan, hingga pemerintahan tingkat desa maupun kabupaten.
“Paling ramai itu booking pas momen mau puasa, Lebaran, kalau orang kampung pas ada panen padi untuk sedekah bumi,” jelasnya.
Tidak hanya menggelar pertunjukan di wilayah lokal saja, paguyuban Darmo Laras juga telah merambah ke beberapa kota, seperti Kudus, Pati, Jepara, dan Semarang.
Editor: Suwoko