31 C
Kudus
Senin, Maret 17, 2025

Inilah Kisah Kustini, Berjualan Nasi Doreng Khas Demak Sejak 1980-an

Pagi itu, Kustini menyiapkan semua bahan nasi doreng di warungnya, Dukuh Kondang Tempel, Desa Karangrejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak. Rutinitas menjual nasi doreng dia jalani setiap hari, mulai pukul 5.00 subuh hingga 8.00 WIB. Kustini telah menjual kuliner khas Kota Wali ini, sejak 1984.

Kepada Betanews.id, Kustini menceritakan kisahnya menjual nasi dan sayur berbumbu kacang dengan taburan serundeng. Dia mengatakan, memulai menjual nasi doreng bermula membantu mertuanya berjualan keliling. Sepeninggal mertuanya, dia melanjutkan usaha tersebut hingga kini.

“Resep ini dari mertua, ibu suami saya. Dulu kan jualan keliling, tapi sekarang buka warung di depan rumah,” kata orang asli Cilacap itu.

-Advertisement-

Baca juga: Menikmati Nasi Doreng, Kuliner Unik Khas Demak yang Cocok untuk Sarapan

Meskipun tidak hanya dirinya yang menjual nasi doreng di desanya, Kustini mengaku tak maslah. Baginya menjual nasi doreng juga membantu untuk melestarikan kuliner khas Demak.

“Kalau di desa sini banyak penjual nasi doreng. Ada sekitar lima penjual nasi doreng di sini. Tapi tidak apa-apa, namanya selera pembeli itu berbeda-beda,” terangnya.

Nasi doreng sekilas mirip dengan pecel. Bedanya terletak pada penambahan doreng atau masyarakat kebanyakan menyebutnya sebagai serundeng. Serundeng adalah taburan makanan dari parutan kelapa yang sudah disangrai dengan berbagai macam bumbu.

“Sayurnya macam-macam, ada daun singkong, kembang turi, kangkung, petai cina, lalu dikasih doreng dan sambal,” sebutnya.

Baca juga: Jahe Rempah Mbah Jo, Angkringan Hits yang Harus Masuk List Saat Berkunjung ke Semarang

Meskipun terbilang makanan tradisional, nasi doreng selalu jadi favorit para perantauan ketika pulang ke rumah. Untuk satu porsinya, Kustini menjualnya mulai dari harga Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu.

“Kebanyakan yang beli warga seni, pekerja-pekerja pabri juga. Desa-desa sebelah juga jauh-jauh carinya nasi doreng di sini, bahkan yang perantauan habis Lebaran itu ramai karena kangen masakan ini,” katanya.

Editor: Suwoko

Sekarwati
Sekarwati
Sekarwati adalah reporter Beta News yang bergabung pada 2022. Pernah menempuh pendidikan di UIN Walisongo Semarang Jurusan Komunikasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
154,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER