31 C
Kudus
Selasa, Maret 28, 2023
BerandaSEJARAHSejarah Desa Teluk...

Sejarah Desa Teluk Awur, Kisah Hancurnya Kerajaan Karena Terperdaya Wanita Cantik

BETANEWS.ID, JEPARA – Teluk Awur merupakan salah satu desa kecil yang berada di pesisir Kabupaten Jepara. Desa ini hanya memiliki lima RT dengan satu RE. Meskipun kecil, Desa Teluk Awur memiliki potensi wisata berupa patai yang menyumbang pendapatan asli desa sebesar 1,8 miliar dalam jangka delapan bulan. 

Berdirinya Desa Teluk Awur tidak terlepas dari kisah Den Ayu Roro Kemuning yang merupakan istri dari Syaikh Abdul Aziz Al Jundani atau yang dikenal sengan Syaikh Jondang yang saat ini makamnya berada di Desa Jondang, Kecamatan Kedung, Jepara.

Den Ayu Roro Kemuning sendiri merupakan murid dari Sunan Muria. Berdasarkan cerita dari Kepala Adat Desa Teluk Awur, Muzakin (66) ia mengatakan bahwa Den Ayu Roro Kemuning memiliki paras yang cantik. Sehingga Syeikh Jondang melukis wajahnya dan selalu dibawa pada saat bekerja.

- Ads Banner -

Baca juga: Kirab Budaya Umbul Dungo Wiwit Pari, Tradisi Petani Teluk Awur Sambut Masa Panen

Namun, lukisan tersebut terbawa oleh angin sampai ke daerah Teluk yang sekarang ini dikenal dengan Teluk Awur. Daerah tersebut dipimpin oleh raja bernama Jogo Wongso. Karena tertarik dengan paras cantiknya wanita yang ada di dalam lukisan, ia memerintahkan kepada prajurit untuk mencari wanita tersebut. 

“Daerah Teluk Awur ini dulu namanya Teluk Bodolangu, sekarang ini jadi dukuh,” jelasnya pada Betanews, Jumat (03/03/2023).

Kemudian dia melanjutkan, setelah Den Ayu Roro Kemuning berhasil ditemukan dan dibawa ke kerajaan Teluk Bodolangu (nama pada masa dahulu) Raja Jogo Wongso memiliki niat untuk menikahi Den Ayu Roro Kemuning.

Namun, Den Ayu Roro Kemuning menyusun sebuah siasat dengan mengajukan syarat agar dicarikan kerang yang bisa menari ketika diletakkan di atas meja. Dia juga meminta Jogo Wongso untuk melepaskan baju kerajaannya dan mengganti baju layaknya nelayan.

Baca juga: Warung Lesehan yang Punya View Hadap Laut Jadi Favorit Wisatawan Pantai Teluk Awur

Sementara Syeikh Jondang terus berusaha mencari istrinya, dengan memainkan kentrung. Suara dari kentrung tersebut terdengar sampai ke kerajaan, dan Den Ayu Roro Kemuning memerintahkan prajurit untuk mencari dan membawa pemain kentrung ke kerajaan. 

Sesampainya di kerajaan, mereka berdua menyusun siasat memakai pakaian raja. Karena Jogo Wongso tidak dapat menemukan syarat yang diajukan, ia kemudian kembali ke kerajaan. Sesampainya di kerajaan ia diserang oleh para prajurit karena dianggap sebagai penyusup.

“Waktu dia diserang itu dia bilang awur, awur (artinya keliru). Sehingga desa ini kemudian disebut Teluk Awur,” tambahnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

33,383FansSuka
13,322PengikutMengikuti
4,333PengikutMengikuti
105,000PelangganBerlangganan

Terbanyak Dibaca Sepekan