31 C
Kudus
Senin, Maret 24, 2025

Arsitektur Hindu-Buddha Masjid Menara, Simbol Toleransi Penyebaran Islam di Kudus

BETANEWS.ID, KUDUS – Menara dan Masjid Al-Aqsa Kudus menjadi pusat perhatian menjelang Ramadan. Masjid bersejarah yang didirikan oleh Sunan Kudus, Ja’far Shodiq ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat penyebaran Islam yang sarat nilai toleransi dan kearifan budaya.

Humas Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), Denny Nur Hakim, menjelaskan, nilai-nilai ajaran Sunan Kudus hingga kini masih terus dilestarikan. Salah satunya adalah tradisi tidak menyembelih sapi sebagai bentuk penghormatan terhadap masyarakat Hindu, yang kala itu menjadi bagian dari strategi dakwah beliau.

“Dari dulu hingga sekarang, masyarakat Kudus masih menjaga tradisi ini. Bahkan saat kami melakukan pengecekan di rumah pemotongan hewan pun tidak ada yang menyembelih sapi,” ujarnya, Jumat (28/2/2025).

-Advertisement-

Baca juga: Tradisi Tabuh Beduk Blandrangan Penanda Awal Ramadan di Masjid Menara Kudus

Selain itu, arsitektur masjid yang bercorak Hindu-Buddha juga menjadi bukti pendekatan budaya dalam dakwah Sunan Kudus. Bangunan menaranya yang khas hampir mirip dengan menara Kulkul di Bali atau candi-candi di Jawa Timur, menyimbolkan toleransi antarberagama.

“Jika masyarakat Hindu fungsi menara itu adalah untuk pemujaan atau peribadatan, beda dengan Menara Kudus yang digunakan untuk mengumandangkan azan. Meskipun hampir sama secara arsitektur, tapi fungsinya berbeda,” tuturnya.

Di bulan Ramadan, Masjid Menara Kudus tetap menjadi tujuan ziarah dan ibadah bagi masyarakat, terutama saat malam hari. Banyak warga Kudus yang pulang kampung memanfaatkan momen ini untuk beribadah dan mengenang sejarah dakwah Islam di tanah Jawa.

Sejarah masjid ini juga terdokumentasikan dalam batu prasasti yang masih tersimpan di mihrab pengimaman Masjid. Prasasti tersebut mencatat bahwa masjid ini didirikan pada 19 Rajab 956 Hijriah atau 23 Agustus 1549 Masehi oleh Sunan Kudus yang memiliki nama asli Ja’far Shodiq.

Baca juga: Masjid Madureksan, Pengadilan di Zaman Sunan Kudus yang Lebih Tua dari Masjid Menara

“Masjid ini telah mengalami beberapa kali perluasan untuk menampung jamaah yang semakin banyak. Meski begitu, tetap mempertahankan bangunan atau bagian-bagian asli sebagai bentuk pelestarian sejarah,” jelasnya.

Ramadan di Masjid Menara Kudus, lanjut dia, selalu menghadirkan suasana religius yang kental, mengingatkan umat Islam pada nilai-nilai dakwah Sunan Kudus yang penuh toleransi dan kebijaksanaan. Di bulan suci ini, keberadaan masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol sejarah yang terus menginspirasi generasi penerus.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER