BETANEWS.ID, KUDUS – Pagi itu Arum Mulyanto (45) sudah sibuk berjualan koran di Jalan Dokter Ramelan, tepatnya di sekitar lampu lalu lintas Barat Alun-Alun Kudus. Ia tak henti-hentinya menawarkan koran dari berbagai media kepada pengendara mobil yang melintas, meski jarang ada yang melarisi daganganya.
Selama beberapa tahun ini, Arum begitu merasakan dampak sepinya penjualan koran. Dulu, ketika koran masih berjaya, jualan selama 4,5 jam, ia bisa menjual hingga 60 eksemplar. Kini di waktu yang sama, laku 20 saja sudah sangat bagus.

“Waktu berjualan mulai pukul 5.30 WIB sampai 10.00 WIB. Penjualan koran sekarang turun drastis. Dibanding di era jayanya, sekarang turunnya lebih dari 100 persen,” ujarnya, Selasa (19/7/2022).
Baca juga: Merantau ke Kudus Demi Penghasilan Layak, Medi Malah Sering Rugi Saat Jual Tahu Sumedang
Dia mengaku, setiap hari berjualan koran dari berbagai media sejak 1999. Hasil dari penjualan koran tersebut digunakannya untuk mencukupi kebutuhan kelurga, walaupun masih jauh dari kata cukup.
“Hasilnya tetap disyukuri saja, pokoknya dicukup-cukupin,” ujar pria yang dikaruniai dua anak tersebut.
Menurutnya, penyebab penjualan koran terus menurun itu sejak ada Jalan Lingkar Timur Kudus. Sejak saat itu, mobil yang akan ke Pati tidak lagi masuk kota, tapi dari Jembatan Tanggulangin langsung ke kiri lewat Jalan Lingkar Timur, sehingga ia banyak kehilangan pembeli.
Baca juga: Kisah Haru Ariel, Siswa Yatim Piatu SMKN Jateng yang Berjuang Bahagiakan Adik dan Neneknya
“Penjualan makin turun lagi saat ada smartphone, karena banyak orang yang baca berita melalui handphone. Kabar infonya lebih cepat,” terang warga Desa Janggalan, Kecamatan Kudus itu.
Selama ini, ia jadi loper koran dengan sistem ambil barang dulu dan bayar setelah laku. Namun, koran yang diambilnya itu tidak bisa dikembalikan jika tak laku terjual.
“Oleh sebab itu, perkiraan saya harus tepat. Sebab, jika koran tak laku dan sisa otomatis mengurangi penghasilan, saya pun harus nombok. Biasanya saya memilih ambil sedikit dulu, jika kurang nanti ambil lagi di agen,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin