BETANEWS.ID, KUDUS – Puluhan stan tampak memenuhi area Taman Menara Kudus yang berlokasi di Jalan Sunan Kudus, Langgardalem, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Stan-stan tersebut menjajakan kuliner jadul khas Kota Kretek dalam pameran Kuliner Jadul Empat Negeri. Pameran ini merupakan serangkaian acara dari Buka Luwur Sunan Kudus, Sabtu, (30/7/2022).
Panitia Kuliner Jadul Empat Negeri Nur Azis (51) menjelaskan, pameran kuliner ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan dan merawat makanan lokal terutama yang berasal dari Kudus.
Baca juga: Sambal Ontong Penyet Ida Laris Manis di Pasar Kuliner Jadul, Satu Jam 240 Porsi Terjual
“Untuk merawat dan melestarikan apa yang menjadi kuliner masa lalu, agar tidak hilang dari sejarah,” jelasnya kepada Betanews.id.
Ia menambahkan, tema pameran ini diambil dari penggambaran kuliner yang berasal dari 4 benua. Yakni Eropa, Indonesia, Cina dan Arab. Ditetapkan tema tersebut, menurutnya juga tidak terlepas dari cerita bahwa Kudus disebut sebagai Kota Empat Negeri dalam sejarah Sunan Kudus. Hal itu tampak pada toleransi dari masyarakat Kudus akan budaya dari keempat Negeri.
“Kuliner Jadul Empat Negeri ini menggambarkan kuliner dari 4 Benua. Menurut para pakar yang menetapkan tema tersebut, bahwa Kudus disebut Kota Empat Negeri dari sejarah Mbah Sunan Kudus, yaitu toleransinya,” tambahnya.
Pameran Kuliner Jadul Empat Negeri ini akan berlangsung selama 9 hari, yakni dari tanggal 30 Juli 2022 sampai dengan 7 Agustus 2022. Terdapat 34 stan yang menjajakan makanan jadul mulai dari Es Gabus tahun 90-an, cendol, kue tradisional dan masih banyak lagi.
Pada kegiatan tersebut, melibatkan lima desa dan tiga kelurahan untuk mengisi stan-stan yang disediakan. Yakni Desa Kauman, Desa Damaran, Desa Janggalan, Desa Demangan dan Desa Langgardalem. Sedangkan dari kelurahan yakni Kelurahan Kerjaksan, Kajeksan dan Sunggingan. Hal ini katanya bertujuan untuk memberdayakan potensi lokal dari warga sekitar komplek Menara Kudus.
“Untuk stan yang mengisi, berdasarkan dalam kegiatan taksis sebelumnya dari menara, sudah melibatkan desa dan kelurahan penyangga untuk pemberdayaan potensi lokal. Serta kita dibantu teman-teman kadin dan ini tidak terlepas dari fasilitas Pemkab Kudus,” bebernya.
Baca juga: Menikmati Kuliner Jadul dan Kekinian dengan Wadah Serba Bambu di Makan Bamboo
Azis berharap, dari kegiatan tersebut potensi kuliner lokal dapat terangkat serta memberikan dampak pada peningkatan ekonomi.
“Harapannya, potensi lokal yakni kuliner akan lebih terangkat, sehingga menimbulkan dampak ekonomi. Peran serta semua stakeholder dalam kegiatan ini akan lebih meningkatkan gaung daripada peningkatan ekonomi,” pungkasnya.
Editor : Kholistiono