BETANEWS.ID, KUDUS – Di satu tenda yang berada di Jalan Menara Kudus tampak dua perempuan berjilbab. Mereka terlihat sibuk melayani beberapa pembeli. Satu perempuan yang lebih tua tampak cekatan mengambil ontong pisang rebus kemudian dipenyet di atas cobek. Perempuan tersebut yakni Ida, penjual sambal ontong penyet di Pasar Kuliner Jadul.
Ida menuturkan, di hari pertama jualan di Pasar Kuliner Jadul, Selasa (10/03/2020), sambal ontong penyetnya laris manis. Dalam tempo waktu sekitar satu jam, sambal ontong penyetnya sudah habis terjual. Menurutnya, saat buka dasar membawa sekitar 30 ontong pisang yang sudah direbus.
“Saya buka dasar sekitar pukul 9.30 WIB dan masih pagi sudah habis. Padahal satu ontong pisang itu bisa jadi delapan porsi. Kalau 30 x 8, berarti saya sudah menjual sekitar 240 porsi,” ungkap Ida kepada betanews.id.
Warga Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu itu mengungkapkan, sangat bersyukur dengan antusias masyarakat. Meski sudah habis, dirinya mengaku masih menunggu kiriman ontong rebus dari rumah agar bisa berjualan lagi.
“Ini saya lagi santai soalnya sudah pada habis. Dan lagi menunggu kiriman ontong dari rumah agar bisa berjualan sampai malam,” ungkap Ida yang mengaku menjual sambal ontong penyetnya Rp 10 ribu seporsi.
Ida mengaku, ikut berjualan di Pasar Kuliner Jadul yang diadakan Yayasan Menara itu untuk berpartisipasi. Karena dia membuat sambal ontong penyet kalau ada pesanan saja. “Ya selain ikut berpatisipasi ya mengais rezeki,” ungkapnya.
Senada dengan Ida, penjual lainnya yakni Eny menuturkan, ikut berjualan di Pasar Kuliner Jadul karena ingin berpartisipasi, sekaligus memperkenalkan makanan jadul miliknya.
“Saat ini saya membawa beberapa makanan jadul, di antaranya, golok – golok mentok, bongko roti, monyos, getuk pero bakar dan lainnya,” ungkapnya.
Baca juga:
- Berharap Berkah, Warga Berebut Air di Kirab Banyu Penguripan Kudus
- Melani Bernostalgia dengan Jajanan Lawas di Pasar Kuliner Jadul
Warga Kelurahan Kajeksan itu menuturkan, makanan jadul yang dijualnya lumayan diminati pelanggan. Menurutnya tadi sempat banyak yang antre untuk mendapatkan makan jadul yang dijualnya.
“Kalau sudah menjual berapa porsi belum tahu ya, karena memang belum saya hitung. Tapi beberapa tadi sempat kehabisan dan minta dikirim dari toko Syafa Ice miliknya,” ungkap Eny yang juga pemilik Syafa Ice.
Arinal Haq selaku panitia dari Pasar Kuliner Jadul menambahkan, Pasar Kuliner Jadul merupakan bagian dari perayaan ta’sis untuk memperingati pembangunan Masjid Al – Aqsa Menara Kudus. Dengan adanya Pasar Kuliner Jadul diharapkan bisa mempromosikan makanan zaman dulu.
“Dengan mengangkat makanan jadul, kami mengajak para pengunjung untuk bernostalgia dengan aneka makanan jadul. Selain aneka makanan jadul bisa makin dikenal dan diminati para anak milenial,” ungkap Arinal Haq.
Editor : Kholistiono