BETANEWS.ID, KUDUS – Seorang pembeli tampak duduk sambil menunggu pesanannya jadi di kedai Es Coklat Berkah Umur, yang berada di sebelah selatan SPBU Cendono, Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Ia menanti seorang pria di balik outlet yang sedang meracik minumanya.
Siang itu, pria bernama Yoyon Triyono (49) tersebut terlihat cukup sibuk melayani pembeli yang silih berganti datang ke tempatnya. Di tengah cuaca yang terik, minum es memang jadi salah satu pilihan banyak orang untuk menghilangkan dahaga. Termasuk di outlet Es Coklat Berkah Umur miliknya.
Saat ditemui, Yoyon mengakui, jualan es yang baru dirintisnya 12 Juni 2022 lalu itu cukup banyak diminati. Apalagi, dia mengkreasikan es cokelat dengan perpaduan roti tawar yang bisa dicocol ke dalam es, yang menjadikannya jadi lain daripada yang lain.
Baca juga: Es Rumput Laut Taman Menara Kudus, Segarnya Tiada Duanya
“Kalau untuk respon, saya rasa bagus. Sebab sebelum menjual es cokelat ini saya berjualan es oyen. Nah, penjualannya lebih bagus ini, dan progres kedepannya juga lebih bagus berjualan es cokelat ini,” beber Yoyon kepada betanews.id, selasa (14/6/2022).
Meski baru berjualan tiga hari, kata Yoyon, penjualan es cokelat miliknya itu sudah laris manis. Saat ini, dirinya bisa menjual hingga 30 cup sehari.
“30 porsi itu sampai siang dan kemungkinan bisa tambah lagi. Tentu ini penjualan yang luar biasa menurut saya,” jelasnya.
Dalam rangka pembukaan outlet, ia juga memberikan promo beli 2 gratis 1 yang berlaku hingga 30 Juni 2022.
Baca juga: Panggon Degan, Outlet Es Degan Pertama di Kudus yang Punya Banyak Varian Rasa
“Untuk harga per porsi Rp7 ribu sudah dapat roti satu untuk dicocol ke es cokelatnya. Untuk mendapatkan sensasi rasa yang berbeda tentunya,” ungkap warga Desa Damaran RT 4 RW 2, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus itu.
Salah satu pembeli, Kusniati mengaku sudah beberapa kali membeli es cokelat di sana. Menurutnya, rasa cokelat sangat berasa dan harganya terjangkau.
“Lebih suka membeli es cokelat, karena minuman kekinian yang ada rasa taro dan lainnya saya tidak suka. Dan saya membeli di sini sudah tiga kali ini,” tandasnya.
Editor: Ahmad Muhlsin
