BETANEWS.ID, SOLO – Para pedagang di Pusat Grosir Solo (PGS) mengeluhkan kenaikan harga service charge. Pasalnya, menurut para pedagang, beberapa fasilitas yang disediakan belum sesuai dengan tarif tersebut.
Salah seorang pedagang, Cahyo Sasongko (42) mengungkapkan, beberapa fasilitas yang ada di PGS bahkan tidak layak.
“Di Lantai tiga itu ibarat rumah tidak ada atap. Jadi bolong-bolong, toko saya saja jadi kalau (service charges) dinaikkan itu ketawa saya, ngopo? (Kenapa),” kata Cahyo, Rabu (9/3/2022).
Baca juga: Pedagang Pusat Grosir Solo Demo Tolak Kenaikan Tarif Service Charge
Apalagi, di toko miliknya yang bernama Kapal Pesiar Fashion Group selalu bocor dan tampias saat terjadi hujan.
“Saya di lantai dasar, hujan katakan lah dari atas itu, di lantai satu karena mungkin ya bolong-bolong ya masuk ke toko saya,” ujarnya.
Apalagi, menurut Cahyo, biaya sewa yang harus dikeluarkan mengerikan. Bahkan, ia menyebut nilainya sangat bombastis jika diungkapkan.
“Kayak toko saya itu di bawah itu naiknya luar biasa ngeri. Ada pedagang lain yang (harga sewanya) dinaikkin sampai Rp65 juta per tahun, baru keluar dua atau tiga hari ini. Nggak meneruskan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ketika ada kerusakan dan ada tenant yang kritik dan mengadukan kepada pihak manajemen PGS, barulah diperbaiki. Namun, menurut Cahyo pribadi lebih memilih untuk memperbaiki sendiri.
Baca juga: Disdag Solo Akan Pertemukan Owner PGS dengan Pedagang
“Tapi kalau saya mending saya dandani dewe (sendiri). Atau kadang toko saya diamkan saking anyele (kesalnya). Tapi yang harus digarisbawahi dalam hal ini pihak manajemen PGS sudah menjembatani dengan baik kalau menurut saya ya. Cuma ownernya yang mletre,” kata dia.
Karena beberapa hal tersebut, para bedagang sangat tidak setuju lantaran biaya service charge yang termasuk biaya perawatan itu dinaikkan.
Editor: Ahmmad Muhlisin