BETANEWS.ID, KUDUS – Bupati Kudus HM Hartopo meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMA 1 Kudus, Senin (24/1/2022). Dalam tinjauan itu, dia menyoroti keberadaan satuan tugas (Satgas) Covid-19 di sekolah yang menurutnya belum optimal.
Hartopo membeberkan, saat izin melakukan PTM beberapa waktu lalu, SMA 1 Kudus menyiapkan sembilan Satgas. Namun, saat ditinjau hanya ada dua Satgas Covid-19 yang bertugas.
“Satgas yang bertugas hanya dua orang dan belum optimal. Tugas satgas itu penting memastikan guru dan siswa taat prokes selama kegiatan belajar mengajar. Jadi jangan dari kalangan guru,” tegasnya.
Baca juga: Siaga Omicron, Ruang Isolasi Terpusat di Akbid Kudus Kembali Disiagakan
Maka dari itu, Bupati meminta agar sekolah merekrut atau menugaskan orang khusus untuk Satgas Covid-19. Diutamakan, satgas bukan dari kalangan guru sehingga tidak berbenturan dengan jam mengajar.
Pasalnya, pengecekan suhu tidak hanya saat siswa datang dan pulang sekolah saja. Tapi juga memantau penerapan protokol kesehatan para siswa yang berada di luar kelas saat jam pelajaran. Satgas Covid-19 juga harus bertugas saat ada tamu yang datang ke sekolah.
“Kalau Satgas berada di kantor nanti siapa yang akan memastikan protokol kesehatan siswa yang berada di luar kelas? Satgas Covid-19 harus selalu siaga,” tuturnya.
Baca juga: PTM di Kudus Dimulai, Pedagang Seragam Sekolah Kebanjiran Cuan
Hartopo menegaskan, sekolah yang belum mengoptimalkan Satgas Covid-19 akan diperingatkan. Kalau belum ada evaluasi, sekolah akan ditutup sementara. Pihaknya menegaskan meskipun kasus Covid-19 di Kudus telah landai, masyarakat Kudus tidak boleh mengabaikan ancaman Varian Omicron. Potensi penyebaran Omicron yang lebih cepat dibanding Delta harus menjadi perhatian agar sekolah lebih waspada.
“Kasus Covid-19 di Kudus memang landai, tapi protokol kesehatan harus tetap diterapkan dengan baik. Jangan sampai kita kecolongan lagi,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
