31 C
Kudus
Jumat, Oktober 11, 2024
spot_img

Tak Hanya Belajar Sejarah, Museum Juga Bisa Jadi Tempat Belajar Bahasa

BETANEWS.ID, KUDUS – Kepala SMA NU Al-Ma’ruf Anas Ma’ruf mengapresiasi adanya program Museum Kretek Keliling. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk para siswa. Sebab, dengan adanya kegiatan itu, siswa bisa lebih mengenal koleksi dan sejarah di Museum Kretek, terutama tokoh Nitisemito.

“Kegiatan ini bisa menjadi cakrawala baru, dan saya sangat berterima kasih. Karena anak didik saya bisa dilibatkan dalam program baru yang bekerja sama dengan MGMP ini,” ujarnya, Senin (4/10/2021).

Museum Kretek Keliling sambangi SMA NU Al Ma’ruf. Foto: Kartika Wulandari.

Baca juga : Museum Kretek Keliling Disebut Bisa Jadi Cakrawala Baru Bagi Pelajar

-Advertisement-

Anas melanjutkan, katanya, SMA NU Al-Ma’ruf juga sudah sering melakukan kegiatan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah sebagai progam tahunan sekolah. Kegiatan itu diikuti oleh semua siswa, terutama untuk siswa jurusan IPS.

“Kami sudah lama sekali membuat progam kunjungan ke tempat bersejarah. Untuk progam ini biasanya memutar, kami pernah juga ke Sangiran untuk kunjungan dan belajar aneka ragam manusia purbakala,” tuturnya.

Selain Sangiran, pernah juga mengunjungi ke tempat bersejarah lainnya, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Museum Kereta Api Ambara, Museum Kota Bandung, dan semacamnya.

Menariknya, program kunjungan tempat bersejarah ini tidak hanya ditujukan untuk belajar koleksi yang ada di sana. Tetapi juga diperuntukkan bagi para siswa di kelas bahasa untuk mengaplikasikan bahasa Inggris dan bahasa Arab terhadap wisatawan asing.

“Dalam kegiatan itu, kami sudah menyiapkan tim guru untuk mendampingi anak-anak. Antaranya ada tim guru agama, guru sejarah dan guru bahasa. Kegiatan ini biasanaya kami lakukan setiap tahun, tapi karena pandemi, 2 tahun ini belum berjalan lagi,” terangnya.

Dengan kegiatan keluar kelas, lanjut Anas, diharapkan bisa mengoptimalkan kompetensi siswa di bidangnya masing-masing. Sebab, belajar di dalam kelas menurutnya belum cukup untuk mengasah skill siswa dengan maksimal.

Baca juga : Apresiasi Program Museum Kretek Keliling, Guru Sejarah : ‘Ini Kegiatan Unik, Harus Berkelanjutan’

“Jadi siswa tidak hanya membaca dan menulis saja dalam kelas, tapi juga perlu untuk di ajak ke lapangan, agar bisa belajar secara langsung,” ucapnya.

Kemudian, dengan adanya kegiatan Musuem Kretek Keliling, diharapkan bisa memberikan pengetahuan bagi siswa agar semakin luas. Kemudian, anak bisa dikenalkan pula potensi-potensi sejarah yang dimiliki Kudus ke luar daerah saat mereka lulus nanti.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
145,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER