Stasiun kereta api pertama di Indonesia mulai dibangun pada tahun 1864. Pemerintah Kolonial Belanda saat itu memilih Semarang sebagai tempat dibangunnya jalur pertama kereta api, dari Semarang menuju Tanggung, Grobogan. Dipilihnya Semarang tak lepas dari keberadaan pelabuhan besar di Kota Lumpia, untuk mengeruk kekayaan alam dari pedalaman, lalu dibawa menuju Eropa dengan kapal-kapal.
Awalnya ada pro dan kontra. Karena pemerintah Belanda pada saat itu tidak mau membangun. Lalu ada perusahaan swasta yang bersedia membangun, jalur yang pertama Semarang-Tanggung
Tjahjono Rahardjo, Sejarawan
Hal itu disampaikan Tjahjono Rahardjo, sejarawan di Semarang, kepada Tim Liputan Khusus (Lipsus) Beta News, saat ditemui di Kota Lama, Kota Semarang, beberapa waktu lalu. Pegiat Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) itu mengatakan, kereta api sangat penting peranannya bagi pemerintah kolonial, untuk mengangkut hasil bumi dibawa ke sejumlah negara di Eropa.
Tjahjono menjelaskan, sebelum dibangun kereta api, sejumlah komoditas hasil bumi dari pedalaman diangkut ke pelabuhan di Semarang menggunakan tenaga hewan. Perjalanan dari pedalaman di Jawa Tengah butuh waktu berhari-hari, bahkan berbulan-bulan untuk sampai. Kemudian, muncullah gagasan untuk membuat jalur kereta api.
“Awalnya ada pro dan kontra. Karena pemerintah Belanda pada saat itu tidak mau membangun. Lalu ada perusahaan swasta yang bersedia membangun, jalur yang pertama Semarang-Tanggung,” terang Tjahjono Rahardjo, kepda Tim Liputan Khusus Betanews.id.
Pada zaman itu, kata Tjahjono, banyak orang-orang Belanda memiliki perkebunan di daerah pedalaman di Jawa Tengah. Mereka menyewa tanah milik penguasa daerah untuk ditanami sejumlah komoditas. Hasil bumi dari perkebunan itu kemudian dijual ke Eropa.
Pengamat transportasi Joko Setijowarno juga menyampaikan hal yang sama. Dibangunnya jalur-jalur kerte api di Indonesia pada awalnya memang untuk kepentingan bisnis dan industri. Gerbong-gerbong kereta lebih banyak digunakan untuk mengangkut barang, bukan manusia.
Jadi awalnya kereta api yang dibangun Belanda itu memang kereta barang. Dulu jumlah penduduk kan masih sedikit.
Djoko Setijowarno, Pengamat Transportasi
“Jadi awalnya kereta api yang dibangun Belanda itu memang kereta barang. Dulu jumlah penduduk kan masih sedikit. Beda dengan di masa sekarang, kereta lebih banyak dibuat untuk mengangkut penumpang,” tutur Joko kepada Tim Liputan Khusus Beta News, beberapa waktu lalu.
Sejumlah komoditas yang dibawa kereta api dari sejumlah daerah menuju pelabuhan, kata Joko, antara lain kayu jati, minyak, gula, beras, teh, dan sejumlah komoditas hasil bumi lainnya. Jawa Timur pada saat itu dikenal sebagai penghasil gula, sedangkan Jawa Tengah dikenal penghasil kayu jati, dan Jawa Barang penghasil teh.
Joko menjelaskan, jalur-jalur kereta api dibangun pada masa Belanda selalu mengarah ke kawasan industri. Tak heran jika jejak-jejak rel kereta api lama selalu melintasi pabrik-pabrik besar. Misalnya, sejumlah pabrik gula di Jawa Timur dan Jawa Tengah, selalu ada jalur kereta api yang melintas.
“Bisa kita lihat lah, pabrik-pabrik gula yang dulu ada selalu ada jalur kereta yang melintasinya. Karena memang kereta api dibangun pada masa itu untuk kepentingan bisnis mereka” tutur Joko.