BETANEWS.ID, KUDUS – Aroma sedap begitu terasa di dapur rumah di Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Di dapur tersebut terlihat seorang perempuan sedang memasak nasi dan ayam kampung. Setelah ayamnya matang, kuah kaldu sisa masak ayam itu digunakan untuk memasak nasi. Perempuan tersebut yakni Nanik Budiarti (42) yang sedang bikin nasi kebuli, masakan khas Timur Tengah.
Sembari beraktivitas, perempuan yang akrab disapa Nanik itu sudi berbagi kisah tentang usahanya tersebut. Dia mulai merintis usaha nasi kebuli sejak setahun yang lalu. Menurutnya, saat itu ia mencoba resep bikin nasi kebuli untuk dimakan keluarganya. Saat dihidangkan di nampan, oleh suaminya kemudian difoto dan dijadikan story Whatsapp.
“Ternyata besoknya ada teman suamiku yang pesan nasi kebuli bikinanku,” ujar Nanik kepada Betanews, beberapa hari yang lalu.
Baca juga: Pesan Menu Sehat di Katering Lezavit, Ini Harga dan Sistem Antarnya
Dari story Whatsapp itulah, perempuan beranak empat itu akhirnya terpikir untuk menjualnya dan kemudian memberi nama bisnisnya Alfarizi, sesuai nama anaknya yang bungsu. Sebab kata dia, nama ketiga anaknya sudah pernah dijadikan nama usahanya yang terdahulu, tapi kurang hoki.
“Siapa tahu dengan memberi nama usaha sesuai nama anak bungsuku, nasi Kebuli Alfarizi lebih laris, lancar, dan banyak peminatnya,” ungkapnya.
Nanik pun menjelaskan tentang nasi kebuli yang bikinannya. Untuk membuat nasi kebuli, harus menggunakan beras jenis Basmati yang merupakan beras impor dari India. Beras ini bentuknya lebih panjang. Biasanya nasi kebuli dimasak bersama kaldu daging kambing sebagai lauknya. Namun, di Indonesia nasi kebuli lauknya bisa diganti ayam dan lainnya.
“Khusus nasi kebuli kami, karena saya orang Kudus lauknya bisa daging kambing, ayam kampung, daging kerbau dan sapi. Sesuai pesanan pelanggan,” bebernya.
Dia menuturkan, yang menjadikan Nasi Kebuli Alfarizi lebih istimewa adalah rasanya karena lebih otentik dan mengarah ke rasa aslinya, serta tidak banyak toping. Sebab, Nasi Kebuli Alfarizi punya tagline yakni mengenang saat umroh dan haji.
Baca juga: Tak Suka Sayur? Habis Makan Pantel Ini Pasti Langsung Suka
“Selain itu rempah kaldunya itu sangat dominan. Serta ada acarnya, timun, wortel, tomat, dan timun yang disajikan mentah. Agar kresnya dapat,” jelasnya.
Untuk harga, kata dia, Nasi Kebuli Alfarizi porsi besar untuk lima sampai enam orang dibanderol Rp 270 ribu. Sedangkan porsi separuhnya, untuk dua atau tiga orang harganya Rp 145 ribu. Lauk apa saja dan harganya sama.
Sedangkan untuk pemasaran selama ini melalui media sosial dan dari mulut ke mulut. Menurutnya, selama ini peminat Nasi Kebuli Alfarizi lumayan banyak. Tidak hanya orang Kudus saja, tapi ada orang Pati, Jepara, Demak bahkan sampai Klaten.
“Kami memang memanfaatkan media sosial untuk pemasaran. Sistemnya by order. Selama ini peminat Nasi Kebuli Alfarizi sangat banyak. Dalam sebulan setidaknya kami bisa mendapatkan 50 hingga 60 pesanan,” tuntas Nanik.
Editor: Ahmad Muhlisin