BETANEWS.ID, KUDUS – Beberapa muda-mudi terlihat duduk melingkar di Kafe Warkoba (warung kopi baca), Sabtu (3/10/2020). Mereka dengan saksama memperhatikan seorang pria yang sedang berbicara. Selain mendengarkan, sesekali ada yang bertanya sebagai pemantik diskusi. Kegiatan kumpul-kumpul tersebut merupakan acara rutin Komunitas Keluarga Berkarya.
Ketua Komunitas Keluarga Berkarya Muhamad Airul Annas (22) mengatakan, perkumpulan yang sudah berjalan dua tahun ini, merupakan komunitas yang ingin memberikan wadah kepada kaum milenial untuk berkarya bersama dan meningkatkan minat literasi di Indonesia.
Terbentuknya Komunitas Keluarga Berkarya ini, dilatarbelakangi oleh keresahan Annas karena kurangnya minat baca kaum milenial zaman sekarang.
“Terbentuknya komunitas ini, karena saya melihat fenomena anak milenial zaman sekarang yang banyak menerima informasi dengan mentah tanpa memfilter informasi tersebut. Dan minimnya minat baca kaum milenial saat ini,” katanya.
Baca juga: Komunitas Peduli Lau Renovasi Rumah Mbah Jaimah
Annas menjelaskan, acara rutin yang diadakan komunitas ini ada tiga, yaitu mingguan, bulanan, serta tahunan. Acara mingguan biasanya diadakan dengan berdiskusi dan membuat puisi melalui grup WhatsApp, acara bulanan mengadakan acara yang bernama Ngeja Bareng, kemudian yang tahunan itu peringatan berdirinya komunitas.
“Untuk hari ini, Komunitas Keluarga Berkarya mengadakan acara Ngeja Bareng untuk keenam kalinya di Warkoba. Kali ini acara diisi oleh Babahe selaku sastrawan asal Semarang. Dalam kegiatan ini, para anggota komunitas diberikan wadah untuk berdiskusi dan belajar untuk berpikir lebih kritis lagi,” jesa Annas.
Yang unik, masih kata Annas, acara tahunan Komunitas Keluarga Berkarya dalam memperingati ulang tahunnya adalah kegiatan Ngamen Sastra. Jadi kegiatan yang dilakukan yaitu para anggota membaca puisi, benyanyi, dan memainkan alat musik di pingir jalan raya. Hasil uang dari ngamen itu, nantinya diserahkan untuk santunan panti asuhan yatim piatu dan kegiatan sosial lain.
“Jadi acara tahunan kita ini semacam bakti sosial dengan cara mengamen. Lalu selanjutnya, uangnya akan diberikan ke lembaga sosial. untuk tahun lalu ngamen sastra mendapatkan sampai Rp 2 juta,” bebernya.
Baca juga: Komunitas Bus Mania: ‘Bus Sekarang Bagus-Bagus, Tapi Toiletnya Masih Ada yang Kotor’
Untuk mendaftar jadi anggotanya yang kini diikuti 25 orang itu cukup mudah, yaitu menghubungi lewat Instagram @keluargaberkarya. Kebanyakan anggotanya juga kalangan muda usia yang berasal dari tingkat SMA dan mahasiswa.
“Semoga komunitas ini bisa menjadi wadah untuk berkarya, belajar berpikir kritis, dan bisa menjadi wadah untuk belajar segala bentuk seni serta berproses bersama,” tukas Annas.
Editor: Ahmad Muhlisin