BETANEWS.ID, KUDUS – Seorang pria terlihat menyemprotkan cat dari kompresor ke lempengan kuningan di pelataran rumah Dukuh Ledok, Desa Demaan, Kecamatan Kota Kudus, Sabtu (15/8/2020). Di sampingnya, beberapa pria sedang sibuk dengan pekerjaannnya masing-masing. Sedangkan di tempat lain, seorang pria tampak sedang menata piala. Pria tersebut adalah Ja’far, pembuat lencana dan piala.
Di sela aktivitasnya tersebut, pemilik usaha dagang (UD) Karya Usaha itu berbagi kisah tentang usahanya. Seperti yang diakuinya, Agustus tahun ini terasa berbeda untuk para perajin lencana, termasuk dirinya. Biasanya, di bulan kemerdekaan ini, merupakan masa panen orderan pembuatan piala. Namun, akibat ada pandemi, orderannya turun drastis.

“Kalau dibanding Agustus tahun sebelumnya, orderan pembuatan piala, lencana, dan lainnya turun sekitar 70 persen. Kalau dibanding pada bulan-bulan biasa sebelum ada pandemi, orderan turun sekitar 50 persen,” ujar Ja’far kepada Betanews.id.
Putra dari perintis usaha kuningan pertama di pusat pengrajin lencana dan piala itu melanjutkan, meski orderan turun drastis, ia tetap bersyukur. Sebab, meski ada pendemi yang melumpuhkan banyak usaha termasuk pembuatan lencana dan piala, di UD Karya Usaha masih ada saja orderan masuk.
Baca juga: Serap Tenaga Kerja di Tengah Pandemi, Nojorono Luncurkan Minak Djinggo Rempah
“Bagaimanapun tetap bersyukur. Usaha pembuatan lencana saya masih bisa berjalan di tengah pandemi. Sebab ada rekan-rekan saya yang punya usaha serupa, itu sejak ada pandemi usahanya berhenti total, tidak ada orderan,” ungkapnya.
Pada tahun sebelumnya, tuturnya, setiap Bulan Agustus ia berani produksi piala dalam jumlah banyak meski tidak ada pesanan. Sebab, biasanya piala itu akan ludes terjual semua. Namun, Agustus tahun ini, ia hanya produksi piala saat ada yang pesan saja.
“Agustus tahun lalu saya berani nyetok 300 set piala, atau 900 piala. Itu setok belum yang pesanan. Tahun ini saya tidak berani nyetok, takut tidak laku,” jelasnya.
Menurutnya, tahun sebelumnya banyak pemerintahan desa, instansi pemerintahan, serta sekolahan banyak yang mengadakan lomba. Sedangkan tahun ini banyak sekolah yang masih libur, desa-desa, dan instansi pemerintahan juga tidak mengadakan lomba. Kalau pun ada hanya beberapa saja.
Baca juga: Produksi Tempe Super, Jadi Solusi Ekonomi Mantan TKI di Kala Pandemi
“Sebelum ada Corona saya bisa mendapat orderan aneka produk kuningan sekitar 5 ribu biji sebulan. Kalau sekarang paling separuhnya,” beber pria yang sudah dikaruniai dua anak itu.
Dia mengatakan, menerima pesanan pembuatan lencana dengan harga Rp 1.500 sampai Rp 15 ribu per biji. Plakat dibanderol mulai Rp 150 ribu sampai Rp 350 ribu. Piala dihargai Rp 65 ribu hingga Rp 350 ribu per set. Medali harganya antara Rp 65 ribu sampai Rp 200 ribu per set. Sedangkan samir wisuda dibanderol Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.
Dia berharap, virus corona segera hilang sehingga semua masyarakat bisa kembali normal. Para perajin lencana juga banyak order lagi. “Semoga saja corona cepat berlalu. Sehingga orderan lencana dan lainnya ramai lagi,” tukas Ja’far.
Editor: Ahmad Muhlisin