BETANEWS.ID, KUDUS – PT Nojorono Tobacco International melaunching produk terbarunya, yakni Minak Djinggo Rempah, Selasa (16/06/2020) di Kantor PT Nojorono Tobacco International Jalan Raya Kudus-Colo KM 5, Kudus.
Produk rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) tersebut memang sengaja diluncurkan ditengah pandemi Covid-19. Hal tersebut dilakukan, agar masyarakat bisa tetap bekerja dan mendapatkan penghasilan.
Presiden Direktur PT Nojorono Tobacco International Stefanus JJ Batihalim menuturkan, pihaknya sengaja memilih rokok jenis SKT, karena akan lebih banyak menyerap tenaga kerja. Menurutnya, pemikiran tersebut yakni, satu dari berbagai upaya perusahaan dalam ikut menjamin keberlangsungan lapangan kerja dan ekonomi masyarakat di Indonesia.
Baca juga : Sambut New Normal, Perusahaan di Kudus Perketat Protokol Kesehatan
“Kita akan mulai produksi massal hari ini. Sementara tenaga kerja yang digunakan yang sudah ada dulu,” tuturnya.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan, pihaknya akan membutuhkan karyawan baru. Karena dirinya optimis, produk terbarunya yang berbeda akan langsung diterima oleh masyarakat.
“Produk ini rokok kretek pertama yang menggunakan rempah. Jadi sangat berbeda,” jelasnya.
Sementara itu, Managing Director PT Nojorono Tobacco International Arief Goenadibrata menuturkan, rokok rempah yang diproduksinya terdiri dari tiga bahan baku. Yakni tembakau, cengkeh dan rempah.
“Rempah-rempahan seperti jahe, sereh, secang kayu manis dan berbagai rempah lainnya. Jadi ada rasa hangat dan aroma yang menyegarkan,” tuturnya.
Setiap satu batang rokok, lanjut Arief, dibuat melalui proses racikan sigaret berbahan dasar alami tanpa perisai sintetis. Selain itu juga, diklaim memiliki metode proses racik yang hampir mirip dengan pembuatan wedang rempah.
“Yang tidak rokok, kami persilakan minum wedang rempah. Nanti rasanya akan sama seperti yang merokok,” tuturnya saat meminta tamu undangan yang hadir.
Selain itu, dari sisi kemasan, produk Minak Djinggo Rempah dikemas khusus dengan teknik double protection. Artinya, kemasan dalam menggunakan sistem shell dan slide. Selain itu, juga terdapat pembungkus alumunium foil.
Baca juga : Di Ko-Mbako Ednik, Anda Bisa Coba Tembakau dari Aceh Hingga Madura
Pada bagian luar, lanjut Arief, terdapat bungkus lagi dengan sistem Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP). Menurutnya, dengan bungkus BOPP bertujuan untuk menjaga produk selalu bagus dan juga terdapat design motif batik dengan dominasi warna kuning.
“Jadi produk ini fokus pada rasa, bukan aroma. Rasa untuk semua kalangan. Sesuai dengan taglinnya, Rasa Jang Beloem Pernah Ada,” jelasnya.
Menurut Arief, produk tersebut akan beredar di pasaran dalam dua pekan mendatang. Mengenai harga, pihaknya belum merilis harga untuk produk Minak Djinggo Rempah.
“Kalau harga kami belum selesai hitung. Ya sekitar tidak jauh dengan produk kami terdahulu Minak Djinggo,” jelasnya.
Editor : Kholistiono