31 C
Kudus
Jumat, Februari 14, 2025

Meski Pernah Bangkrut, Si Dewa Madu Kudus Tak Kapok Usaha Ternak Lebah Madu

BETANEWS.ID, KUDUS – Seorang pria mengenakan peci putih dengan dibantu beberapa orang lainnya sedang memanen madu. Di antara ribuan lebah yang sewaktu – sewaktu bisa menyengat itu, mereka dengan cekatan mengambil satu – persatu tempat madu. Pria berpeci putih itu yakni Noor Khasan (47) yang tak kapok tekuni ternak lebah madu meski pernah bangkrut.

Seusai memanen madu, dia mengatakan, sudah beternak lebah madu puluhan tahun. Mulai tahun 1980 membantu ayahnya beternak lebah madu, hingga tahun 1987 merintis ternak lebah madu sendiri. Dia mengaku lebah madu itu seolah bagian yang tak terpisahkan dari hidupnya.

Proses memanen madu; Foto: Rabu Sipan

“Puluhan tahun beternak lebah itu mengasyikan dan senang aja gitu Mas. Bahkan saya itu pernah bangkrut, karena gagal panen selama dua tahun,ā€ ujar pria yang terkenal dengan julukan Dewa Madu kepada betanews.id, Sabtu (4/7/2020).

-Advertisement-

Baca juga : Melihat Proses Panen Madu di Desa Dukuhwaringin

Pria warga Desa Dukuhwaringin, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus itu menuturkan, kejadian itu terjadi pada tahun 2008 hingga 2010. Bencana itu, tuturnya, dipicu karena di wilayah Jawa mengalami cuaca ekstrem, sering hujan dan jarang panas.

“Proses pembentukan madu itu kan dari nektar bunga. Sedangkan nektar bunga itu berbentuk cair. Kalau terkena hujan nektar itu akan ikut larut, jadi setelah hujan tidak ada nektar yang bisa dibawa pulang oleh lebah untuk dijadikan madu,” jelasnya.

Padahal lanjutnya, saat itu ia sudah menggembala ribuan lebahnya ke beberapa tempat agar bisa mendapatkan nektar bunga. Untuk menggembala lebah, dia harus menyewa kendaraan untuk mengangkut ratusan setup tersebut ke beberapa daerah antara lain, Wonosobo, Parakan, Temanggung, Sukorejo, Kediri, dan daerah lainnya.

“Namun, karena pada saat itu cuaca ekstrem melanda hampir seluruh wilayah Jawa, hinga saya pun tetap gagal panen madu. Padahal saat itu saya punya 200 glodok atau setup tempat lebah memproses madu,” ungkapnya.

Karena dua tahun mengalami gagal panen terus, dia pun kehabisan modal dan berhenti ternak lebah madu. Ia pun kemudian bekerja serabutan untuk mencukupi keluarga. Beberapa kali ia pun harus bekerja jadi kuli bangunan di Jakarta dan Surabaya. Namun, dia mengaku di sela kerja bangunan itu ia tetap memelihara hasrat untuk melanjutkan ternak lebah madu.

“Saya kerja itu selain hasilnya untuk keluarga, saya juga menyisihkan sebagian untuk modal mulai ternak lebah madu lagi,” beber pria yang sudah dikaruniai dua anak tersebut.

Hingga, lanjutnya, setelah dirasa cukup modal dan cuaca sudah mulai kembali normal, ia pun melanjutkan ternak lebah madu pada tahun 2011. Menurutnya, awal memulai lagi hanya dengan 10 glodok atau setup. Dari jumlah tersebut, lambat laun bertambah terus hingga kini sudah punya 100 stup tempat lebah madu.

Baca juga : Juluki Dirinya Dewa Madu, Tiap 10 Hari Mampu Hasilkan Tiga Kwintal Madu Murni

Setiap setup, tambahnya, ada delapan sisir. Setiap sisir ada satu ratu lebah yang bertugas untuk bertelur. Biasanya dari satu setup, para lebah bisa menghasilkan sekitar tiga hingga lima kilogram madu. “Jadi kalau punya 100 stup setiap panen, bisa menghasilkan tiga kwintal madu,” ungkapnya.

“Saya bersyukur meski pernah gagal, usaha ternak lebah madu yang saya rintis kini sudah terlihat hasilnya. Saya juga merasa dengan beternak lebah, saya menemukan kebahagiaan,” tutupnya.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
153,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER