31 C
Kudus
Jumat, April 19, 2024

Juluki Dirinya Dewa Madu, Tiap 10 Hari Mampu Hasilkan Tiga Kwintal Madu Murni

BETANEWS.ID, KUDUS – Pagi itu beberapa orang terlihat sedang sibuk di pekarangan yang berada di Desa Dukuhwaringin, Kecamatan Dawe, Kudus. Mereka terlihat membuka gelodok atau setut. Setelah terbuka dari dalam setut beterbangan ribuan lebah penghasil madu. Dengan tenang para pria tersebut mengambil sisiran tempat madu dari dalam setut. Satu di antara pria tersebut yakni Noor Khasan (47) yang menjuluki dirinya Dewa Madu.

Di sela aktivitasnya tersebut, di antara ancaman sengatan lebah, dia sudi berbagi penjelasan dengan julukan tersebut. Dia mengaku julukan itu sengaja dipakainya, karena dia memang seorang peternak lebah madu sudah puluhan tahun. Selain itu, agar mudah dikenal dan tentunya diingat dengan nama nyentrik tersebut.

Proses panen madu. Terlihat pemanen menggunakan asap untuk menjinakkan tawon. Foto: Rabu Sipan

Baca juga : Melihat Proses Panen Madu di Desa Dukuhwaringin

“Sengaja saja pakai nama Dewa Madu. Ya selain karena saya memang peternak lebah madu, biar mudah diingat dan dikenal. Namanya juga nyentrik, jadi gampang terkenal, serta untuk menaikkan brand hasil madu saya,” ujar Dewa Madu kepada betamews.id, Sabtu (4/7/2020).

Pria yang sudah dikaruniai dua anak itu mengatakan, mulai usaha budi daya ternak lebah madu pada tahun 1997. Namun, sebelumnya ia mengaku ikut membantu ayahnya yang beternak lebah madu sejak 1980.

“Bisa dibilang ini usaha warisan. Karena memang saya meneruskan usaha ayah saya. Ayah saya sendiri merupakan orang Kudus pertama yang beternak lebah madu,” ungkapnya.

Sebenarnya, lanjutnya, ayahnya dulu itu pembuat gula tumbu. Namun karena gula tumbu pada waktu itu harganya hancur, serta kebetulan pada saat itu ada orang dari Gringsing menggembala lebah madu di desanya. Melihat itu, ayahnya pun tertarik untuk beternak lebah madu.

“Saat itu ayahku langsung menjual peralatan pembuat gula tumbu. Dan hasil penjualan itu digunakan untuk modal ternak lebah madu,” paparnya.

Dia menuturkan, puluhan tahun ternak lebah madu, kini ia punya seratus gelodok atau setut tempat lebah menghasilkan madu. Dari jumlah tersebut, ia mengaku bisa menghasilkan sekitar tiga kwintal madu murni setiap panennya. Jika cuaca bagus, tuturnya, setiap 10 hari bisa panen madu.

Baca juga : Saking Larisnya, Siswanto Hanya Mampu Layani 400 Keranjang Kolak Gudang Sehari

“Madu yang dihasilkan tergantung dimana menggembala lebah tersebut, serta nektar bunga apa yang dihisap untuk diproses jadi madu. Namun, khusus untuk di Desa Dukuhwaringin dan yang sedang saya panen ini madu randu,” jelasnya yang menjual madu Rp 80 ribu per botol berisi 500 mililiter.

Untuk peminat madu miliknya, katanya tidak hanya orang Kudus saja melainkan juga lain daerah. Madu dari Dewa Madu sudah terkenal keaslian kemurniannya. Peminatnya sampai Surabaya, Jakarta, hingg Batam.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
135,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER