BETANEWS.ID, KUDUS – Aroma kopi tercium di sebuah rumah di Desa Colo, RT 02 RW 01, Kecamatan Dawe,Kabupaten Kudus. Seorang pria mengenakan topi terlihat sedang menimbang biji kopi. Setelah ditimbang, biji kopi tersebut dimasukan ke dalam kemasan yang berbentuk lingkaran seperti botol dengan ditutup stiker.
Sambil memegang biji kopi yang sudah dikemas di tangan kanannya, pria bernama Abdul Rohman itu berbagi cerita tentang inovasi barunya. Selama menghindari aktivitas di luar rumah (stay at home), dia mengisi kesibukan dengan menginovasi produknya.
“Karena ada imbauan untuk menghindari aktivitas di luar rumah, jadi saya memanfaatkan waktu untuk membuat inovasi produk. Ini membuat inovasi terbaru saya beri nama Roastbean Coffee. Jadi biji kopi yang belum digiling, saya buat kemasan yang beda juga,” terang pebisnis kopi dengan merk Kopi Itheng itu kepada betanews.id, Sabtu (4/4/2020).
Baca juga : Miris dengan Nasib Kopi Muria, Hikma Munculkan Brand Kopi Muria Wilhelmina
Produk terbarunya itu rencana akan dijual dengan harga Rp 35 ribu untuk kemasan 250 gram. Sedangkan, kemasan 150 gram akan dijual dengan harga Rp 28 ribu. Pria yang akrab disapa Abdul itu juga membeberkan, dirinya berencana memasarkan produknya ke tempat-tempat wisata yang ada di Kudus.
“Sementara penjualan saya masih sekitar kawasan wisata Sunan Muria. Selain itu juga mulut ke mulut, saya jual ke teman-teman. Rencana akan saya kembangkan ke pusat oleh-oleh yang ada di Kudus,” paparnya sambil memotong stiker.
Dia juga menambahkan, jika sudah mulai memasarkan produk secara online. Tetapi masih belum banyak yang membeli. Produk yang dijual di pasaran saat ini adalah kopi robusta asli dari lereng Muria.
Baca juga : DAV Coffee, Kopi Asal Pati dengan Cita Rasa Tiada Dua
“Karena ketinggian daerah sini sekitar 800 hingga 1000 dari permukaan laut, jadi jenisnya robusta. Saat ini saya menjual kopi yang sudah digiling dengan varian kemasan mulai 75 gram dengan harga Rp 12 ribu, 150 gram, Rp 23 ribu, dan 250 gram dengan harga Rp 32 ribu. Itu harga di pasaran,” tambahnya.
Penghasilan Abdul pada hari-hari biasa sekitar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Sedangkan saat ini, adanya wabah Virus Covid-19 penghasilannya menjadi tidak menentu. “Sekarang penjualan tidak pasti, jika ada teman yang pesan ya bisa ada pemasukan untuk belanja,” pungkasnya.
Editor : Kholistiono