31 C
Kudus
Jumat, Februari 14, 2025

Ojol Semarang Dapat Jatah Nasi Kotak Selama Dua Pekan

BETANEWS.ID, SEMARANG – Pembatasan aktivitas masyarakat akibat adanya wabah virus corona berdampak terhadap lesunya perekonomian, termasuk ojek online. (ojol). Sebab, dengan adanya pembatan aktivitas, membuat orderan terhadap ojol juga minim.

Hal ini juga dirasakan oleh ojol di Kota Semarang. Meski sepi order, namun mereka tetap nekat bekerja di tengah maraknya wabah virus corona. Pendapatan mereka pun menurun drastis dari hari normal.

Pengemudi ojek online di Semarang dapat jatah nasi kotak dari Pemprov Jateng. Foto : Ist

Kondisi inilah yang melatarbelakangi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memberikan bantuan nasi kotak (bungkus) secara gratis kepada ojol. Giat sosial itu rencananya akan berlangsung selama dua pekan.

-Advertisement-

Baca juga : Ganjar Minta Jakarta Segera Diisolasi, ‘Kami Siap Openi Warga Jateng di Sana’

Untuk hari ini, Selasa (31/3/2020) ada seribu nasi kotak diberikan langsung kepada ojol yang masih bekerja di lapangan. Titik pengambilan di depan gerbang Kantor Pemprov Jateng, yang dimulai sejak pukul 11.00 WIB. Dalam waktu 30 menit, 1.000 nasi kotak tersebut sudah habis.

Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jawa Tengah Edy Supriyanta menyampaikan, bahwa bantuan tersebut merupakan inisiatif Pemprov Jateng dan Gubernur Ganjar Pranowo.

“Hari ini ada sekitar seribu nasi kotak yang di berikan kepada para ojek online, karena terdampak adanya virus corona,” katanya.

Pemberian bantuan nasi kotak, ucapnya, akan dilakukan selama dua pekan ke depan. “Iya, ini akan dilakukan selama dua pekan ke depan. Hari ini 1.000, besok rencananya ada 1.500 nasi kotak. Mengenai anggaran dari APBD dan bantuan PNS,” ucapnya.

Sementara itu, Sugeng, salah satu pengemudi ojek online di Kota Semarang mengaku jika bantuan tersebut cukup untuk mengurangi beban para tukang ojek online. Karena, saat ini orderan sepi.

Baca juga : Jokowi ke Gubernur: Tirulah Jateng, Anggarkan Warga Terdampak Corona!

“Orderan mulai sepi sejak akhir Januari dan terus menurun hingga Maret. Bahkan, saya bekerja dengan rasa was-was oleh ancaman virus yang berasal dari Wuhan, China itu. Apalagi kalau dapat orderan di rumah sakit, bandara, stasiun. Ya, selalu pakai masker. Kalau tidak kerja bagaimana, nggak dapat uang,” lanjutnya.

Trisnoto, ojol lain juga mengeluhkan pendapatannya yang menurun drastis. Dari hari normal bisa mencapai 17 orderan per harinya. Kini, ia paling banyak menerima order 5 kali per hari.”Wah, sepi. Hanya lima kali order per hari. Kalau hari normal biasanya bisa sampai 17 kali,” keluhnya.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
153,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER